Memanfaatkan Kantong Plastik yang Bisa Terurai Menjadi Kompos

Kantong plastik daur ulang kompos

Kantong plastik daur ulang kompos

 

Bisnis.com, JAKARTA – Sinar Joyoboyo Plastik, pabrik plastik yang sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun,  berinovasi dengan mengembangkan produk yang ramah lingkungan IDOLA+ Compostable Bag.

Ini merupakan produk kemasan yang revolusioner yang diharapkan bisa menjawab tantangan terkait permasalahan lingkungan.

IDOLA+ Compostable Bag adalah kantong plastik ramah lingkungan yang kuat, tahan panas, juga tidak berbau untuk mengemas makanan, dan keunggulan utama produk IDOLA+ Compostable Bag adalah bisa terurai menjadi kompos.

Hal ini tentu nya akan sangat membantu mengurangi penumpukan limbah plastik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dengan harapan dapat mengurangi polusi limbah plastik di Indonesia.

“Produk IDOLA+ Compostable Bag merupakan inovasi. Produk kemasan  yang benar-benar ramah lingkungan, saat terurai tidak menjadi mikroplastik namun IDOLA+ Compostable Bag dapat terurai menjadi kompos dalam waktu 180 hari, tergantung pada kondisi tanah, kelembapan, sinar matahari, dan mikroba. Proses degradasi kantong IDOLA+ Compostable Bag ini pun sudah mendapatkan sertifikasi dari TUV Rheinland Austria, sehingga dapat dipastikan benar-benar ramah lingkungan ” ujar Himawan Wijaya selaku Marketing Manager Sinar Joyoboyo Plastik dalam keterangan tertulisnya.

Dia mengatakan IDOLA+ Compostable Bag juga telah mendapat sertifikasi Halal. Dia juga menjamin kepada masyarakat bahwa produk kami diproses secara higienis dan juga terbuat dari bahan baku yang aman digunakan untuk kemasan makanan.

Sampah plastik selalu menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut. Sifat sampah plastik tidak mudah terurai, proses pengolahannya menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik, butuh waktu sampai ratusan tahun bila terurai secara alami.

Untuk pencemaran di laut, Indonesia merupakan penghasil sampah plastik laut terbesar kedua di dunia. Penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin yang dilakukan di pasar Paotere Makassar menunjukkan 23% sampel ikan yang diambil memiliki kandungan plastik di perutnya.

Jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 16.379.472 per bulan dari produksi 48 ton sampah plastik.

 

Editor : Mia Chitra Dinisari

Source: https://teknologi.bisnis.com/read/20210725/84/1421703/memanfaatkan-kantong-plastik-yang-bisa-terurai-menjadi-kompos

Permintaan Kemasan Plastik Naik, Panca Budi (PBID) Targetkan Penjualan Tumbuh 10%

Permintaan kemasan plastik naik, Panca Budi (PBID) targetkan penjualan tumbuh 10%

ILUSTRASI. PT Panca Budi Idaman Tbk

 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) membawa berkah bagi emiten produsen plastik dan kemasan. Salah satunya PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID).

Direktur Panca Budi Idaman Lukman Hakim mengatakan, selama semester  pertama 2021, terdapat peningkatan permintaan  terutama  terhadap kemasan plastik dan kemasan kertas seperti dus kue dan kertas nasi.

“Karena di masa PSBB banyak online food delivery atau pembelian  makanan secara takeaway,” terang Lukman saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (21/7).

Meski tidak menyebut angka spesifik, Lukman mengatakan pertumbuhan permintaan plastik PBID masih seiring dengan kenaikan permintan industri.

Lukman mengatakan, produksi PBID tidak berdampak di tengah pemulihan harga minyak mentah yang menjadi bahan baku plastik. Pasalnya, sekarang ini, bahan baku bijih plastik bisa berasal dari gas, natural gas, hingga batubara, jadi tidak hanya tergantung dari minyak bumi.

“Kami telah mengantisipasi sebelumnya dengan bekerjasama dengan lebih dari 20 supplier petrochemical untuk mencari raw material yang lebih kompetitif. Sehingga tidak ada pengaruh di produksi dan distribusi,” sambung dia.

PBID menyiapkan sejumlah strategi untuk mendorong kinerja tahun ini, diantaranya memperluas pangsa pasar dan jaringan distribusi. Saat ini, PBID sudah menguasai pangsa pasar DKI Jakarta dan Jawa Barat. Ke depan, PBID akan memperluas penetrasi pasar di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Bahkan, tidak menutup kemungkinan PBID akan memperkuat pemasaran di luar Pulau Jawa. Lukman mengatakan wilayah-wilayah ini masih cukup potensial untuk terus digarap dan dikembangkan.

Selain itu, PBID juga terus meningkatkan kualitas produk dan brand value, meningkatkan inovasi dan diversifikasi produk, melakukan efisiensi operasional, dan menjalankan protokol kesehatan yang baik.

Dus, Lukman optimistis tahun ini target pertumbuhan penjualan akan tumbuh di atas 10%. Optimisme ini didasari dari pasar dan segmentasi produk plastik yang  masih cukup seksi, mulai dari industri makanan hingga otomotif.

“Menurut saya, bisnis PBID termasuk dalam consumer staples yang mendukung sektor makanan serta minuman dan juga sektor lainnya. Pasti membutuhkan kemasan,” kata dia.

Sebagai gambaran, PBID meraih penjualan bersih sebesar Rp 1,04 triliun pada kuartal I-2021. Angka  ini naik 6,38% dibandingkan realisasi penjualan bersih pada kuartal I-2020 sebesar Rp 979,46 miliar.

Adapun laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk PBID tumbuh 97,35%, dari semula Rp 61,55 miliar pada kuartal I-2020 menjadi Rp 121,47 miliar pada kuartal I-2021.

 

Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

Source: https://investasi.kontan.co.id/news/permintaan-kemasan-plastik-naik-panca-budi-pbid-targetkan-penjualan-tumbuh-10

Ekspor Sektor Industri Terus Meningkat di Tengah Tahun Pertama

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu 14 Juli 2021.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara Investor Daily Summit 2021, Rabu 14 Juli 2021. (Foto: Beritasatu.com)

 

 

Jakarta, Beritasatu.com – Industri pengolahan terus menunjukkan kinerja positif dengan meningkatnya capaian ekspor di semester I 2021. Pada periode Januari-Juni 2021, pengapalan sektor tersebut mencapai US$ 81,07 miliar, meningkat 33,45% dari periode yang sama tahun sebelumnya (y-o-y).

Pada semester I tahun 2021 ini, industri pengolahan masih memberikan kontribusi terbesar hingga 78,80% dari total ekspor nasional yang mencapai US$ 102,87 miliar.

Selanjutnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), di tengah tekanan pandemi, ekspor industri pengolahan pada Juni 2021 mencapai US$ 14,08 miliar, meningkat 9,7% dari bulan Mei 2021 (US$ 12,83 miliar). Peningkatan ekspor ini diharapkan turut mengakselerasi upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Pemerintah terus berupaya agar sektor industri dapat terus produktif dan berdaya saing, untuk dapat memenuhi permintaan pasar serta berkontribusi meringankan dampak pandemi terhadap perekonomian,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (18/7/2021).

Capaian ekspor sektor industri pengolahan pada Juni 2021 sebesar US$ 14,08 miliar ini berkontribusi 75,91% terhadap total ekspor nasional yang mencapai US$ 18,55 miliar.

Hal ini menandakan sektor industri pengolahan menjadi penyumbang terbesar dari kinerja ekspor Indonesia secara keseluruhan pada periode ini.

“Proporsi ekspor yang besar dari sektor industri pengolahan menunjukkan pergeseran ekspor Indonesia dari komoditas primer ke produk manufaktur yang punya nilai tambah tinggi,” kata Menperin.

Sektor industri manufaktur dengan kinerja ekspor yang mendominasi ekspor di bulan Juni 2021 antara lain industri besi dan baja dengan nilai US$ 1,99 miliar, diikuti lemak dan minyak hewan/nabati (US$ 1,89 miliar), mesin dan perlengkapan elektrik (US$ 1 miliar), kendaraan dan bagiannya (US$ 734,6 Juta), serta karet dan barang dari karet (US$ 605 Juta).

Semakin membaiknya kinerja ekspor pada paruh pertama 2021 mencatatkan surplus perdagangan sebesar US$ 11,86 miliar. Karenanya, Menperin bertekad untuk terus mempertahankan dan memperkuat potensi ekspor industri pengolahan dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri dari negara-negara kompetitor.

“Dengan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kompeten, hilirisasi di sektor industri perlu terus ditingkatkan untuk menghasilkan produk-produk bernilai tambah tinggi dengan peluang pasar ekspor yang besar,” tegas Menperin.

Ia menyampaikan, strategi peningkatan ekspor dilakukan dengan memperluas pasar, termasuk ke negara-negara tujuan nontradisional, seperti Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur. Selain itu, kerja sama ekonomi komprehensif serta perjanjian perdagangan bilateral dan regional perlu dioptimalkan meningkatkan akses pasar produk industri nasional.

”Sebagai contoh, dengan Indonesia Australia-Comprehensive Economy Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia dapat meningkatkan ekspor sektor otomotif,” ujar Agus.

Di sisi impor, terjadi kenaikan impor dari US$ 14,23 miliar pada Mei 2021 menjadi US$ 17,23 miliar atau 21,03% di Juni 2021. Sebesar US$ 13,04 miliar di antaranya (75,69%) merupakan impor bahan baku/penolong serta US$ 2,55 miliar (14,77%) adalah impor barang modal.

Peningkatan impor terbesar terdapat pada mesin dan peralatan yang mencapai US$ 506,8 Juta, besi dan baja (US$ 257,3 Juta), plastik dan barang dari plastik (US$ 195,7 Juta), serealia (US$ 192,7 juta), serta logam mulia, perhiasan emas/permata (US$ 161,2 Juta).

Kemperin telah menargetkan penurunan impor tahun 2021 sebesar 22,0 persen dari baseline total impor tahun 2019 sebesar US$ 132,14.

Dari target tersebut, persentase impor Jan-Jun 2021 sebesar US$ 82,22 miliar terhadap baseline impor tahun 2019 adalah sebesar 62,2 persen. Dengan demikian, angka penurunan impor saat ini adalah sekitar 28,8 persen.

Total impor bahan baku/penolong dan barang modal pada Januari-Juni 2021 mencapai US$ 82,22 miliar atau sekitar 62,2% dari baseline impor tahun 2019.

Sementara target program substitusi impor pada tahun ini mencapai 22 persen dari total impor tahun 2019, yakni sebesar US$ 103,7 miliar.

Dengan demikian, impor bahan baku/penolong hanya memiliki ruang sebesar US$ 21,5 miliar sampai akhir tahun 2021 untuk menjaga target penurunan impor tercapai.

Peningkatan impor bahan baku/penolong menunjukkan sektor industri yang tetap menggeliat di tengah situasi pandemi. Hal ini juga menunjukkan keyakinan berusaha para pelaku industri sangat tinggi.

“Terlebih dalam delapan bulan terakhir, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia berada di atas angka 50 atau di level ekspansif, yang menunjukkan bahwa sektor industri tetap optimis,” pungkas Menperin.

 

Oleh : Siprianus Edi Hardum

Source: https://www.beritasatu.com/ekonomi/802405/ekspor-sektor-industri-terus-meningkat-di-tengah-tahun-pertama

Pupuk Kaltim (PKT) Tengah Kaji Pengembangan Industri Oleokimia

Pupuk Kaltim (PKT) tengah kaji pengembangan industri oleokimia

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi (tengah) berada di fasilitas produksi PKT terkait diversifikasi produk berupa pengolahan CPO.

 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) mengembangkan produk olahan dari komoditas minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) menjadi berbagai produk oleokimia.

Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengatakan dalam rangka melakukan diversifikasi usaha, PKT akan melakukan pengembangan industri oleochemical dan turunannya yang merupakan produk lanjutan dari CPO atau kelapa sawit.

“Langkah ini juga menjadi salah satu strategi pengembangan PKT, guna turut memaksimalkan potensi sektor kelapa sawit dan memastikan proses peningkatan nilai tambah dari hilirisasi industri sawit bisa dilakukan sepenuhnya secara in-house di Indonesia,” terang Rahmad dalam rilis yag diterima Kontan.co.id, Kamis (15/7).

Diketahui, terdapat berbagai produk Oleokimia turunan CPO, dimulai dari kegunaannya untuk bahan bakar alternatif seperti biodiesel, bahan industri sabun, bahan penghasil busa, bahan pelumas, industri tekstil, kosmetik, hingga minyak goreng dan margarin.

Data dari Gabungan pengusaha Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat bahwa ekspor minyak sawit mentah atau CPO mencapai 28,27 juta ton di 2020, sedangkan produk turunan oleokimia yang diekspor hasil produksi dalam negeri tercatat hanya 3,87 juta ton, sehingga dapat dilihat hilirisasi produk CPO dalam negeri masih menyimpan potensi lebih.

Sehingga produk oleokimia turunannya akan digencarkan untuk dilakukan di dalam negeri, baik untuk kebutuhan substitusi impor di ranah domestik maupun promosi ekspor.

Upaya hilirisasi industri kelapa sawit di Indonesia saat ini dapat dikelompokkan menjadi tiga jalur hilirisasi yakni oleopangan, oleokimia dan biofuel.

PKT saat ini tengah melakukan penyusunan kajian untuk membangun pabrik oleokimia yang akan menghasilkan produk turunan berupa fatty acid dengan potensi kapasitas produksi sebesar 100 ribu ton per tahun.

Rencana pengembangan fatty acid tersebut menjadi tahap awal bagi PKT untuk melakukan pengembangan produk turunan oleokimia lainnya berbasis fatty acid seperti fatty alcohol dan fatty amine pada tahap selanjutnya.

Fatty acid dan fatty alcohol sendiri merupakan bahan baku berbagai produk, seperti sabun dan detergen, plastik, karet, kertas, lubricant, coating, makanan, lilin dan lain-lain. Menurut Asosiasi Oleokimia Indonesia (APOLIN), total kapasitas produksi fatty acid Indonesia mencapai sebesar 5,26 juta metrik ton dan tidak ada pertumbuhan signifikan dari 2017-2020.

Potensi dari industri oleokimia yang tengah dikaji oleh PKT ini juga turut diperkuat dengan kepemilikan berbagai fasilitas pendukung yang saat ini telah dimiliki oleh perusahaan, seperti lokasi pabrik yang berdekatan dengan sumber bahan baku CPO, tersedianya utilitas termasuk hydrogen, serta dermaga dengan draught, sehingga dapat memasok bahan baku dan ekspor produk dengan kapasitas kapal yang cukup besar.

 

Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto

Source: https://industri.kontan.co.id/news/pupuk-kaltim-pkt-tengah-kaji-pengembangan-industri-oleokimia

IVL Optimistis Daur Ulang 1,92 Miliar Botol Plastik di Indonesia

 

Indorama Ventures Public Company Limited (IVL) akan membangun fasilitas daur ulang di Karawangan, Jawa Barat. Nantinya, fasilitas ini akan mampu untuk mendaur ulang 1,92 miliar botol plastik per tahun. Perusahaan asal Thailand ini rencananya akan meresmikan fasilitas tersebut pada tahun 2023 mendatang.

Plastik PET yang biasa digunakan dalam botol, 100% dapat didaur ulang dan merupakan kemasan plastik yang paling banyak dikumpulkan dan didaur ulang di dunia. “Keunikan Plastik PET yang digunakan pada minuman bersoda dan botol air minum ini adalah 100% dari bahannya dapat didaur ulang dan tidak akan berakhir di lautan kita,”kata Yashovardhan Lohia, Chief Sustainability Officer Indorama Ventures. Langkah ini, menurutnya akan membantu mewujudkan rencana nasional untuk mengurangi 70% sampah plastik lautan, mengurangi 30% limbah padat, dan menangani 70% limbah pada tahun 2025 mendatang.

Saat ini, Indorama Ventures memiliki 6 lokasi di Purwakarta, Cilegon, Tangerang dan Karawang. Pada tahun 2019, Indorama Ventures mengumumkan akan mendaur ulang minimal 750.000 metrik ton plastic PET secara global di tahun 2025, dengan menginvestasikan dana sekitar US$1,5 miliar untuk mencapai tujuan tersebut. Pabrik baru IVL di Karawang, bersama dengan fasilitas daur ulang lainnya di Asia Tenggara, akan bekerja dengan fasilitas produksi serpih-serpih PET yang ada di Indonesia.

“Dengan membangun infrastruktur daur ulang untuk mendaur ulang botol PET yang telah terpakai menjadi botol baru, kami dapat mengurangi limbah dan melestarikan lautan. Fasilitas daur ulang baru ini akan mendukung tujuan bersama untuk solusi limbah dan laut yang bersih,” ujar D K Agarwal, CEO of Combined PET, IOD and Fibers Business at Indorama Ventures menutup pembicaraan.

 

Editor: Eva Martha Rahayu

Source: https://swa.co.id/swa/trends/ivl-optimistis-daur-ulang-192-miliar-botol-plastik-di-indonesia

Menperin Resmikan Pabrik Daur Ulang Plastik Terbesar RI

Menperin Agus optimistis investasi pabrik daur ulang botol plastik PET dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Menperin Agus optimistis investasi pabrik daur ulang botol plastik PET dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan mendukung pembangunan berkelanjutan. (Rifkianto Nugroho).

 

Jakarta, CNN Indonesia — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meresmikan pabrik daur ulang dan pemrosesan ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) terbesar di Indonesia pada Rabu (30/6). Pabrik itu hasil kerja sama PT Veolia Services Indonesia dengan Danone-Aqua.

Pabrik tersebut berdiri di lahan seluas 22 ribu meter persegi dengan luas bangunan 7.000 meter persegi dalam Kawasan Industri Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER), Jawa Timur. Pembangunan pabrik daur ulang tersebut dimulai sejak Maret 2019 dengan total investasi sebesar Rp600 miliar.

Pemerintah, sambung Agus, terus mendorong industri melakukan transformasi ke arah pembangunan berkelanjutan. Langkah strategis tersebut, salah satunya dijalankan melalui penerapan konsep industri hijau, yakni prinsip penggunaan sumber daya yang efisien, ramah lingkungan, dapat diguna ulang, berkelanjutan dan memanfaatkan sampah sebagai energi alternatif.

“Upaya itu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035,” kata Agus dalam sambutan virtualnya pada Peresmian Pabrik Daur Ulang Botol Plastik PET PT Veolia Services Indonesia, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (30/6).

Agus menerangkan populasi industri daur ulang plastik di Indonesia berjumlah sekitar 600 industri besar dan 700 industri kecil dengan nilai investasi mencapai Rp7,15 trilliun dan kemampuan produksi sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan nilai tambah mencapai lebih dari Rp10 trilliun per tahunnya.

“Sektor industri daur ulang plastik nasional akan terus bertumbuh seiring meningkatnya konsumsi plastik dalam negeri, serta makin terbukanya pasar ekspor setelah China menutup sektor industri tersebut sejak tahun 2017,” ungkapnya.

Saat ini, sambung Agus masih terdapat 50 persen idle capacity industri daur ulang plastik yang dapat dioptimalkan dengan penerapan circular economy,sehingga sampah plastik dapat diolah menjadi komoditas yang dapat digunakan kembali sebagai sumber daya bernilai ekonomi termasuk untuk kemasan botol plastik PET.

“Oleh karena itu, kami mendorong industri untuk terus menghasilkan produk yang berinovasi tinggi, termasuk meningkatkan pertumbuhan industri plastik nasional khususnya industri daur ulang plastik, sehingga dapat memberikan kontribusi yang nyata bagi perekonomian nasional,” tegasnya.

Agus optimistis investasi pabrik daur ulang botol plastik PET terbesar ini dapat memperkuat ekosistem daur ulang dan ekonomi sirkular serta dapat mengoptimalkan tingkat pengumpulan sampah plastik di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya dalam mendukung target pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah plastik di laut hingga 70 persen pada 2025.

“Pembangunan fasilitas daur ulang botol plastik PET PT Veolia Services Indonesia dan Danone-AQUA dengan memanfaatkan sampah plastik, juga menunjukkan komitmen nyata kedua perusahaan dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dalam keterangan resmi yang sama, Presiden Direktur PT Veolia Indonesia Sven Beraud-Sudreau mengatakan, pihaknya telah bekerja sama dengan pemerintah di sejumlah negara untuk membantu pengelolaan sampah plastik.

“Teknologi terkini yang kami miliki terbukti telah dapat membantu mengurangi permasalahan sampah plastik di negara-negara tersebut,” tuturnya.

Presiden Direktur Danone-AQUA Connie Ang menambahkan pengelolaan dan pengurangan sampah plastik di Indonesia merupakan tanggung jawab bersama.

“Kami percaya, pihak swasta perlu memainkan peran yang lebih besar didukung oleh sumber daya yang kami miliki,” ujarnya.

Sebagai informasi, pabrik daur ulang Veolia Indonesia memiliki kapasitas produksi 25 ribu ton per tahun Recycled PET Plastic (RPET) yang telah memenuhi standar keamanan pangan terbaik (food grade).

Di samping itu, fasilitas ini juga menyerap lebih dari 200 orang tenaga kerja lokal dan didukung teknologi modern dengan mesin yang digunakan mampu memisahkan tutup dan label sekaligus dengan cepat.

 

Source: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210630185150-92-661487/menperin-resmikan-pabrik-daur-ulang-plastik-terbesar-ri

Gerakan #GenerasiPilahPlastik ajak masyarakat sadar memilah sampah

Gerakan #GenerasiPilahPlastik ajak masyarakat sadar memilah sampahKampanye gerakan #GenerasiPilahPlastik (ANTARA/Ho)

 

Jakarta (ANTARA) – Dalam rangka mendorong peran serta semua pihak, termasuk masyarakat untuk lebih aktif berbagi peran merestorasi ekosistem di daratan maupun lautan, PT Unilever Indonesia, TBK. meluncurkan gerakan #GenerasiPilahPlastik.

Gerakan ini merujuk pada tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021, “Ecosystem Restoration” yang bertujuan mendorong semua pihak terlibat dalam gerakan global untuk mencegah, menghentikan, dan merestorasi degradasi ekosistem demi masa depan yang berkelanjutan.

Dalam “United Nations Decade on Ecosystem Restoration 2021 – 2030” dicantumkan bahwa salah satu langkah penting untuk merestorasi ekosistem daratan maupun lautan adalah dengan menggalakkan pengumpulan dan pemilahan sampah rumah tangga sehingga tidak tercecer di lingkungan, serta upaya daur ulang plastik agar tidak berakhir di TPA.

Nyatanya, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, timbunan sampah tahun 2020 mecapai 67,8 juta ton, dimana 15 persennya terdiri dari sampah plastik. Dari jumlah ini, 88,17 persen sampah plastik masih diangkut ke TPA atau bahkan berserakan di lingkungan.

“Merujuk permasalahan tersebut, dan sejalan dengan komitmen bahwa hingga tahun 2025 mendatang Unilever akan mengumpulkan sampah plastik lebih banyak dari yang kami produksi, hari ini kami meluncurkan #GenerasiPilahPlastik,” ujar Nurdiana Darus, Head of Corporate Affairs and Sustainability Unilever Indonesia dalam webinar pada “#GenerasiPilahPlastik”, Selasa (15/6).

“Melalui #GenerasiPilahPlastik, kami mengajak masyarakat untuk menjadi generasi yang lebih peduli lingkungan dan lebih bertanggung jawab terhadap kemasan yang mereka gunakan, terutama kemasan plastik,” lanjutnya.

Ajakan ini menjadi relevan mengingat tahap pengumpulan dan pengolahan sampah plastik adalah komponen penting dalam mengurangi beban sampah terhadap lingkungan sekaligus menciptakan ekonomi sirkular. Untuk itu, seluruh pihak memiliki peran masing-masing, termasuk Pemerintah, organisasi kemasyarakatan, konsumen, dan tentunya produsen.

Peranan penting produsen tertuang dalam Permen LHK no. 75 tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen yang meregulasi bagaimana setiap produsen sepatutnya memiliki road map yang jelas dan terukur dalam upaya pengumpulan dan daur ulang sampah, utamanya sampah plastik.

Untuk itu, Unilever Indonesia secara khusus menyusun road map yang telah diserahkan kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI sebagai wujud Extended Stakeholder Responsibility (ESR) Perusahaan.

Road Map tersebut menegaskan komitmen Unilever Indonesia yang telah sejak lama melakukan berbagai upaya dari hulu ke hilir untuk menangani permasalahan sampah terutama sampah plastik, termasuk mendukung Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah yang dicanangkan Pemerintah sejak 2019 lalu.

Selain peran aktif masyarakat, ketersediaan sarana pendukung bagi masyarakat untuk menerapkan pilah sampah merupakan hal yang tidak kalah krusial. Sejak 2018 Unilever Indonesia mengembangkan dan memperkuat program bank sampah hingga berhasil  membina sebanyak 3.859 unit bank sampah di 37 kota yang tersebar di 12 provinsi.

Unilever Indonesia juga memperkuat eksistensi dan peranan bank sampah binaannya melalui upaya digitalisasi, bekerja sama dengan platform Google My Business. Masyarakat kini lebih mudah mangakses dan memanfaatkan bank sampah terdekat, sejalan dengan upaya Pemerintah dalam menggalakkan digitalisasi bank sampah.

Melanjutkan upaya ini, #GenerasiPilahPlastik diharapkan dapat menjadi bagian dari komunikasi, informasi dan edukasi yang mendorong konsumen berbagi peran dengan menanamkan kesadaran bahwa memilah sampah plastik dari rumah merupakan hal yang mudah dan bermanfaat untuk diri sendiri, masyarakat maupun lingkungan.

Dengan nilai dan kualitas yang meningkat, sampah plastik yang terpilah dan terkumpul dapat menjadi komoditi yang berguna, mendukung industri daur ulang, dan menegakkan ekonomi sirkular.

Berkat penerapan komitmen untuk mengurai permasalahan plastik dari mulai dari hulu, tengah, dan hilir rantai bisnisnya, secara total pada 2020 Unilever Indonesia telah mengumpulkan dan memproses lebih dari 16.300 ton sampah plastik, yang terdiri dari:

Hulu: Pemrosesan melalui upaya penggunaan kemasan daur ulang sebanyak 68 ton.

Tengah: Pengumpulan sampah plastik dari jaringan bank sampah sebanyak 13.200 ton.

Hilir: Salah satu pencapaian penting di sisi hilir pengelolaan sampah plastik adalah kerjasama dengan sejumlah pemerintah daerah dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) untuk mengumpulkan dan memproses sampah plastik menjadi energi terbarukan pengganti batu baja atau Refuse Derived Fuel (RDF) di pabrik semen, yang hingga kini telah memproses sebanyak 3.070 ton sampah plastik.

“Menyadari bahwa perjalanan kita mengatasi permasalahan sampah plastik masih panjang, kami siap untuk menjalin kolaborasi yang lebih erat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan masa depan yang lebih bersih dan lestari,” kata Nurdiana.

 

Pewarta: Maria Cicilia | Editor: Maria Rosari Dwi Putri

Source: https://www.antaranews.com/berita/2213630/gerakan-generasipilahplastik-ajak-masyarakat-sadar-memilah-sampah

 

Inocycle Technology targetkan pengumpulan sampah plastik untuk didaur ulang naik 15%

Inocycle Technology targetkan pengumpulan sampah plastik untuk didaur ulang naik 15%

ILUSTRASI. Produksi serat daur ulang oleh PT Inocycle Technology Tbk (INOV).

 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) bersama anak usahanya yaitu Plasticpay mengumpulkan sampah botol plastik yang kemudian didaur ulang menjadi produk- produk berguna.

Victor Choi, Direktur INOV mengatakan, aksi dalam rangka Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tersebut diharapkan dapat menjadi momentum yang tepat bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam memperbaiki nasib bumi dimasa mendatang.

Kontribusi tersebut dapat diwujudkan melalui langkah sederhana yaitu sadar prinsip 3R (reduce, reuse dan recycle).

“Kami berharap kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengolah sampah meningkat begitupun dengan kesadaran untuk menggunakan produk- produk dari hasil daur ulang. Dengan langkah-langkah kecil ini kita telah turut dalam upaya pemulihan lingkungan kembali kepada kondisi semula,” ujar Victor dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (16/6).

Ia mengatakan, selama kuartal I-2021, total sampah botol plastik yang telah dikumpulkan INOV sebanyak 11.600 ton. Sebagian dari jumlah tersebut dikumpulkan melalui Plasticpay, sedangkan sebagian besar berasal dari sampah botol plastik yang dikumpulkan dari pengepul atau aggregator.

“Kami berharap hingga akhir tahun 2021 jumlah sampah botol plastik yang terkumpul dan diolah menjadi serat daur ulang dapat meningkat hingga 10%-15%,” ujarnya.

Berdasarkan data, penjualan produk-produk daur ulang INOV masih meningkat di tahun 2020 lalu. Penjualan produk rumah tangga (homeware) meningkat hingga 99,1%, dan penjualan produk bukan tenunan (non woven) meningkat 16,2%.

“Tentunya dengan semakin digencarkan gerakan- gerakan bertema lingkungan dan ekonomi sirkular ini, diharapkan dapat membawa dampak yang positif tidak hanya bagi industri daur ulang namun juga untuk kelestarian bumi kita,” imbuh Victor.

 

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Khomarul Hidayat

Source: https://industri.kontan.co.id/news/inocycle-technology-targetkan-pengumpulan-sampah-plastik-untuk-didaur-ulang-naik-15

Unilever Olah 16.300 Ton Sampah Plastik di 2020

Unilever

Foto: Alfi Kholisdinuka

Jakarta – Sampah plastik kerap menjadi masalah utama dalam pencemaran ekosistem lingkungan baik tanah maupun laut. Sifatnya yang tidak mudah terurai secara alami hingga ratusan tahun, bisa jadi ancaman bagi kelestarian lingkungan.

Hal ini tentu menjadi perhatian berbagai pihak, termasuk industri. Menurut Head of Corporate Affairs and Sustainability PT Unilever Indonesia Tbk Nurdiana Darus, industri bisnis seharusnya mampu menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang dihadapi dunia.

“Unilever Indonesia siap lebih banyak berperan dalam mendukung pemerintah dalam menanggulangi permasalahan sampah plastik ini,” ujarnya dalam webinar #GenarasiPilahPlastik di detikcom, Selasa (15/6/2021).

Menurutnya, paling lambat pada 2025 perseroan secara global akan mengurangi setengah dari penggunaan virgin plastik atau plastik baru. Hal itu dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan kemasan plastik sebanyak lebih dari 100 ribu ton dan mempercepat penggunaan plastik daur ulang.

“Selain itu, Unilever juga akan terus membantu mengumpulkan dan memproses lebih banyak kemasan plastik daripada yang dijualnya,” ungkapnya.

Dia menuturkan upaya itu akan dilakukan mulai dari hulu hingga ke hilir rantai bisnis perseroan. Adapun untuk hulu, pihaknya mengembangkan dan menerapkan inovasi desain kemasan produk yang ramah lingkungan. Sementara di tengah, perseroan melakukan edukasi untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat dengan mengumpulkan sampah pasca konsumsi ke bank sampah.

Adapun di hilir, pihaknya mendorong upaya daur ulang sampah plastik agar memiliki nilai ekonomi, salah satunya melakukan kerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) untuk mengumpulkan dan memproses sampah plastik menjadi energi terbarukan.

“Alhamdulillah, dari rangkaian itu secara total, di tahun 2020 kami telah berhasil mengumpulkan dan memproses lebih dari 16.300 ton sampah plastik. Itu terdiri dari hulu, pemrosesan melalui upaya penggunaan kemasan daur ulang sebanyak 68 ton,” ucapnya.

“Sementara di tengah itu, pengumpulan sampah plastik dari jaringan bank sampah sebanyak 13.200 ton. Terakhir hilir, pemrosesan sampai melalui teknologi RDF sebanyak 3.070 ton,” pungkasnya.

 

Oleh: Alfi Kholisdinuka

Source: https://news.detik.com/berita/d-5607162/unilever-olah-16300-ton-sampah-plastik-di-2020

Harga Karet Tocom Awal Pekan Menguat Sendiri, Sicom Ditutup Flat

 

(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Tocom yang diperdagangkan di bursa Osaka-Jepang menguat sendiri pada hari Senin (14/6/2021), berbanding terbalik dengan perdagangan bursa komoditas internasional lainnya. Harga karet Sicom tidak bergerak dan sama dengan posisi sebelumnya di posisi terendah  2 bulan sedangkan karet SHFE tidak diperdagangkan oleh libur publik negara tersebut.

Kekuatan harga karet mendapat support dari pergerakan harga minyak mentah yang tinggi sebagai bahan dasar pembuatan karet sintetis. Harga minyak mentah berada di posisi tertinggi 2 tahun oleh prospek demand minyak mentah global karena percepatan vaksinasi di beberapa negara utama.

Harga penutupan karet Tocom di bursa Osaka untuk kontrak paling ramai yaitu kontrak bulan Agustus 2021 pada penutupan sore hari ini naik 0,98 poin atau 0,38% ke posisi 238,9 yen per kg,  setelah dibuka pada posisi 238.4 yen.

Untuk harga karet di bursa Singapura – Sicom,  kontrak yang sedang ramai diperdagangkan yaitu kontrak bulan Agustus 2021 ditutup flat dan sama dengan harga sesi akhir pekan lalu yaitu di  posisi 164. Karet di bursa Shanghai (SHFE) untuk kontrak bulan September 2021 akhir pekan lalu ditutup melemah 185 poin atau 1,60%  ke posisi 12735 yuan, terendah sejak 30 September 2020.

 

Oleh: Jul Allens / Senior Analyst Vibiz Research Center

Source: https://www.vibiznews.com/2021/06/14/harga-karet-tocom-awal-pekan-menguat-sendiri-sicom-ditutup-flat/