Pentingnya daur ulang plastik
Dari 400 juta ton plastik yang diproduksi secara global sepanjang tahun 2022, hanya 9,5% diantaranya berasal dari bahan daur ulang. Rendahnya angka ini mencerminkan minimnya kesadaran dan efektivitas sistem daur ulang yang ada. Sebagian besar plastik justru berakhir di tempat pembuangan akhir, dibakar, bahkan mencemari lingkungan secara langsung. Sampah plastik masih menjadi tantangan global yang mendesak. Tanpa pengelolaan yang tepat, plastik dapat mencemari tanah, laut, bahkan kembali ke tubuh manusia melalui rantai makanan. Daur ulang plastik merupakan salah satu upaya penting dalam mengurangi dampak pencemaran ini. Selain mengurangi volume sampah, daur ulang juga membantu menghemat energi, menekan emisi karbon serta mengurangi ketergantungan pada bahan baku. Sayangnya praktik daur ulang seringkali tidak berjalan efektif. Banyak plastik yang gagal diproses dan berakhir di pembuangan akhir karena kesalahan sederhana dari konsumen yang sebenarnya masih bisa dihindari. Kesalahan-kesalahan inilah yang sering menjadi penghambat terciptanya sistem daur ulang yang efektif dan berkelanjutan.

Guardian graphic. Source: A Nature Portfolio journal, Complexities of the global plastics supply chain revealed in a trade-linked material flow analysis.
Note: discrepancies in values are due to rounding during mass balance calculations.
Kenapa proses daur ulang bisa gagal?
Meskipun niat untuk mendaur ulang sudah baik, kurangnya pemahaman mengenai cara memilah dan mengelola sampah plastik justru bisa menggagalkan proses daur ulang itu sendiri. Plastik yang tampak bisa didaur ulang belum tentu sesuai dengan kriteria fasilitas daur ulang setempat. Kesalahan seperti mencampur jenis plastik yang tidak sesuai atau sekecil plastik yang tidak dibersihkan dapat membuat seluruh batch daur ulang dianggap terkontaminasi dan pada akhirnya dibuang bersama sampah lainnya ke tempat pembuangan akhir.
Penjelasan kesalahan umum dalam proses daur ulang plastik
Memahami kesalahan umum adalah langkah pertama untuk memperbaikinya. Berikut adalah lima kesalahan yang sering terjadi saat mendaur ulang plast
1. Tidak membersihkan barang daur ulang dengan benar
Ini adalah salah satu kesalahan yang paling umum terjadi. Sisa makanan atau minuman yang tertinggal dapat mencemari seluruh batch daur ulang. Minyak, saus, cairan, atau remah remah makanan bisa mengkontaminasi plastik lain sehingga membuat material tersebut tidak dapat didaur ulang.
2. Memasukkan barang yang tidak dapat didaur ulang
Tidak semua plastik dapat didaur ulang terutama oleh fasilitas umum. Barang barang seperti kantong plastik, bungkus keripik, tutup botol, atau busa polistirena (styrofoam) seringkali tidak diterima di fasilitas daur ulang umum karena proses pengolahannya yang berbeda. Memasukkan jenis plastik ini justru dapat merusak mesin sortir dan mengganggu seluruh proses daur ulang.
3. Mengabaikan simbol daur ulang pada plastik
Simbol segitiga dengan angka di dalamnya yang biasa ditemukan pada kemasan plastik merupakan Resin Identification Code (RIC) yang menunjukkan jenis polimer plastik. Semakin kecil angkanya, semakin besar kemungkinan produk plastik dapat didaur ulang. Kode 1 (PET) dan 2 (HDPE) adalah jenis plastik yang paling umum diterima untuk didaur ulang. Sedangkan kode lain memerlukan fasilitas khusus karena cenderung lebih sulit didaur ulang.
4. Membungkus sampah daur ulang dengan kantong plastik
Banyak orang masih mengumpulkan dan menggabungkan sampah di dalam kantong plastik. Meskipun tampak rapi, kantong plastik tidak selalu bisa didaur ulang oleh fasilitas daur ulang umum. Kantong plastik ini bahkan dapat mengganggu kinerja mesin karena rentan tersangkut. Hal ini tentu akan menyulitkan petugas dan mengganggu proses daur ulang.
5. Membuang barang yang dapat digunakan kembali
Daur ulang seharusnya menjadi opsi terakhir setelah upaya pengurangan dan penggunaan ulang. Sebelum mendaur ulang, ada baiknya untuk mempertimbangkan opsi menggunakan kembali. Misalnya wadah plastik bisa menjadi tempat penyimpanan, botol bisa menjadi pot tanaman, dan sebagainya.
Tips menghindari kesalahan tersebut
1. Pastikan barang daur ulang sudah bersih
Cuci wadah plastik dari sisa makanan atau minuman sebelum menaruhnya ke tempat sampah daur ulang. Tidak perlu bersih sempurna tapi pastikan kemasan dalam keadaan kosong dan bebas dari sisa makanan atau cairan.
2. Periksa simbol daur ulang
Kenali kode resin plastik dan cari tahu mana yang diterima oleh fasilitas daur ulang di wilayah anda.
3. Pahami panduan dari fasilitas daur ulang setempat
Setiap daerah atau fasilitas daur ulang memiliki pedomannya masing-masing dan mungkin akan sedikit berbeda satu sama lain. Kunjungi situs web penyedia layanan daur ulang atau hubungi mereka untuk mendapatkan informasi akurat mengenai jenis plastik yang diterima dan bagaimana cara mempersiapkannya.
4. Pahami hierarki pengelolaan sampah
Gunakan prinsip reduce, reuse, recycle. Perlu diingat bahwa mengurangi (reduce) dan menggunakan kembali (reuse) jauh lebih efektif daripada mendaur ulang (recycle). Prioritaskan mengurangi konsumsi plastik dan mencari alternatif reusable sebelum mempertimbangkan daur ulang.
Satu kesalahan kecil bisa berdampak besar dalam keseluruhan proses daur ulang. Maka dari itu, penting bagi kita untuk melakukannya dengan benar sejak awal
Pentingnya edukasi & fasilitas daur ulang yang tepat
Daur ulang adalah wujud komitmen kita terhadap lingkungan. Namun komitmen saja tidak cukup. Komitmen ini perlu diiringi dengan pemahaman yang benar. Banyak kesalahan yang terjadi dalam proses daur ulang bukan karena kurangnya kepedulian tetapi karena minimnya informasi yang jelas. Oleh karena itu, edukasi menjadi langkah penting baik melalui lembaga pendidikan, kampanye media massa maupun inisiatif komunitas lokal.
Di sisi lain, kita juga memerlukan sistem yang mendukung seperti penyediaan tempat sampah terpilah yang mudah diakses, fasilitas daur ulang yang memadai dan kebijakan yang mendukung praktik sirkular. Ketika masyarakat paham dan didukung oleh infrastruktur yang baik, proses daur ulang akan lebih efektif dan berdampak.
Dengan langkah kecil yang dilakukan bersama, kita bisa menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Untuk mendapatkan perkembangan terbaru di industri plastik dan karet, kunjungi situs resmi Plastics & Rubber Indonesia. Mari bersama-sama memaksimalkan potensi plastik dengan cara yang bertanggung jawab.
Referensi
- Ecomaine. (2024, October 8) 10 Common Recycling Mistakes. https://www.ecomaine.org/about-ecomaine/news/2024/10/10-common-recycling-mistakes/
- The City Bin Co. (n.d.) Common Recycling Mistakes to Avoid. https://www.citybin.com/latest/news/common-recycling-mistakes/
- Houssini, K., Li, J. & Tan, Q. Complexities of the global plastics supply chain revealed in a trade-linked material flow analysis. Commun Earth Environ 6, 257 (2025). https://doi.org/10.1038/s43247-025-02169-5
- Laville, S. (2025, April 10) Just 9.5% of plastic made in 2022 used recycled material, study shows. The Guardian. https://www.theguardian.com/environment/2025/apr/10/just-95-of-plastic-made-in-2022-used-recycled-material-study-shows?utm_source=chatgpt.com
- Method. (2025, March 11) Recycling 101: The 7 Most Common Recycling Errors in Australia. https://methodrecycling.com/world/journal/recycling-101-the-7-most-common-recycling-errors-in-australia