Jakarta, CNBC Indonesia – Penurunan kasus harian baru Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) di China jadi pendorong kenaikan harga karet dunia pada perdagangan hari ini.
Pada Rabu (11/5/2022) harga karet berjangka Jepang ditutup di level JPY 249,1/kg, naik 0,36% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Shanghai melaporkan penurunan 51% kasus infeksi baru Covid-19 pada hari Selasa (11/5/2022), di antaranya dengan nol kasus ditemukan di beberapa wilayah. Ini memberi harapan akan terjadi pembukaan mobilitas, kemudian roda ekonomi kembali berputar. Sehingga permintaan akan karet untuk industri otomotif kembali meningkat.
Chinamemiliki pengaruh besar terhadap pergerakan harga karet dunia. Itu karena Negeri Panda merupakan konsumen karet terbesar di dunia dengan menyerap 4,7 juta metrik ton, mengacu data Statista.
Kasus Covid-19 di China yang turun juga jadi sentimen positif bagi minyak mentah dunia. Harga minyak mentah naik sekitar 34% sejak awal tahun, didukung oleh pemulihan ekonomi diiringi oleh kapasitas cadangan yang turun. Serangan Rusia ke Ukraina semakin mendorong harga minyak mentah mencatatkan rekor tertinggi di US$ 139,13.barel.
Harga minyak mentah yang naik menguntungkan bagi karet mentah, karena karet sintetis adalah barang substitusi. Ini karena minyak mentah adalah bahan baku yang digunakan sebagai karet sintetis.
Sehingga saat harga minyak menguat, harga karet sintetis juga ikut melambung. Saat karet sintetis menjadi mahal, pembeli cenderung beralih dari karet alam. Sehingga permintaan naik, harga mengikuti.
TIM RISET CNBC INDONESIA: Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220511161453-17-338223/kasus-covid-19-china-turun-harga-karet-naik