Ecobrick : Solusi Kreatif Pengolahan Limbah Plastik

Plastik, dengan segala kegunaannya, juga menyisakan dampak yang merugikan terhadap lingkungan. Limbah plastik di dunia semakin meningkat, tantangan untuk menemukan solusi isu ini semakin mendesak. Namun, di tengah krisis ini, muncul sebuah inisiatif yang inovatif dan berkelanjutan, yang tidak hanya membantu mengurangi masalah sampah plastik, tetapi juga memberikan manfaat positif bagi masyarakat dan lingkungan yaitu ecobrick. Melalui penggunaan botol plastik bekas yang diisi dengan limbah plastik, ecobrick menawarkan solusi yang sederhana namun efektif untuk mengubah limbah menjadi bahan bangunan yang berguna. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai Ecobrick.

 

Apa itu Ecobrick?

Ecobrick, atau bata ekologi, adalah cara kreatif untuk mengubah sampah plastik menjadi bahan bangunan yang bermanfaat. Dengan mengisi botol plastik bekas dengan sampah plastik non-biodegradable, seperti kantong plastik, bungkus makanan, dan plastik kemasan lainnya, ecobrick menciptakan solusi inovatif untuk mengurangi timbunan sampah plastik sekaligus menciptakan bahan bangunan yang ramah lingkungan. Botol plastik ini kemudian disegel dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan untuk membuat furniture, dinding, konstruksi, dan bahkan rumah. ecobrick pertama kali diilhami oleh seniman Russell Maier asal Kanada di tahun 2012, yang sampai kini masih menjadi populer di seluruh dunia dan dikenal dengan nama-nama seperti Bottle Brick atau Ecoladrillo.

 

Manfaat Ecobrick

  • Mengurangi Sampah Plastik 

Dengan mengumpulkan dan mengisi botol plastik dengan sampah plastik, ecobrick membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di lingkungan. Ini merupakan langkah penting dalam upaya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.

  • Mendukung Ekonomi Sirkular 

Ecobrick mendorong ekonomi sirkular dengan memanfaatkan kembali sampah plastik menjadi sumber daya yang berharga. Hal ini mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru, serta mendorong penggunaan sumber daya secara berkelanjutan.

  • Membangun Komunitas yang Berkelanjutan 

Proyek ecobrick membangun komunitas yang berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi masyarakat. Ini menciptakan kesadaran tentang isu lingkungan dan membangun rasa kepemilikan terhadap lingkungan, serta mendorong tindakan kolektif untuk menciptakan komunitas yang lebih berkelanjutan.

  • Solusi Konstruksi Terjangkau 

Ecobrick memberikan solusi konstruksi yang terjangkau dengan menjadi bahan bangunan murah dan tahan lama. ecobrick dapat digunakan untuk membuat furniture, dinding, struktur, bahkan rumah, membuka pintu bagi solusi konstruksi yang terjangkau dan berkelanjutan bagi banyak komunitas.

 

Cara Membuat Ecobrick

Membuat ecobrick sangat mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Berikut adalah langkah-langkah sederhana untuk membuatnya:

  1. Kumpulkan botol plastik bekas (misalnya, botol air mineral atau botol minuman ringan).
  2. Bersihkan botol plastik dari sisa cairan atau kotoran.
  3. Mulailah mengisi botol dengan sampah plastik non-biodegradable, seperti kantong plastik, bungkus makanan, dan plastik kemasan lainnya yang telah di potong-potong kecil.
  4. Setelah memasukkan beberapa lapisan sampah plastik, gunakan tongkat kayu atau besi untuk memadatkan isi botol dengan cara menekan dan menjejalkannya ke dalam.
  5. Lanjutkan menambahkan sampah plastik dan memadatkannya hingga botol terisi padat dan tidak dapat ditekan lagi.
  6. Setelah botol terisi penuh, tutup rapat dengan tutup botol atau segel menggunakan lem atau pita perekat untuk mencegah isi terbuka.
  7. Ecobrick telah selesai dibuat dan siap digunakan sebagai bahan bangunan atau dimanfaatkan dalam proyek-proyek kreatif lainnya.

 

Oleh karena itu, ecobrick bukan sekadar sebuah inovasi, tetapi sebuah gerakan yang menginspirasi perubahan nyata dalam pengelolaan sampah plastik dan pembangunan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan konsep ecobrick, kita tidak hanya mengurangi beban sampah plastik, tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk bertindak secara kolektif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.

 

Source: www.zerowaste.id

Jenis-jenis Plastik Pembungkus Makanan

Plastik telah menjadi salah satu bahan pengemas yang sangat populer dalam industri makanan. Penggunaannya sebagai bahan pembungkus makanan tidak hanya didorong oleh kemudahan dalam penggunaan, tetapi juga oleh berbagai keunggulan yang dimilikinya. Plastik dikenal karena daya tahannya yang luar biasa terhadap tekanan dan benturan, serta kemampuannya untuk menjaga kebersihan dan keamanan produk makanan. Karakter plastik yang fleksibel juga memudahkan untuk membentuk kemasan sesuai kondisi dan ukuran makanan. Selain itu, kemasan plastik juga sangat efisien digunakan dalam skala produksi massal. Dari sisi biaya pun, penggunaan plastik jauh lebih ekonomis ketimbang bahan pengemas lain. 

Namun demikian, di balik seluruh keunggulan yang ditawarkan plastik, material ini juga memiliki konsekuensi terhadap masalah lingkungan. Limbah plastik yang dihasilkan dari pembungkusan makanan berpotensi mencemari lingkungan bila tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu, inovasi plastik ramah lingkungan dan kebijakan pengelolaan limbah yang bijaksana sangat dibutuhkan agar dampak negatifnya terhadap alam dapat diminimalisir.

Dengan memahami pentingnya pengelolaan limbah plastik dan upaya menuju plastik yang ramah lingkungan, penting untuk mengenal beberapa jenis plastik yang sesuai untuk mengemas berbagai jenis makanan.

 

Yuk, pelajari beberapa jenis plastik berikut!

  • Polietilen (PE):

Diantara sekian banyak jenis plastik, polietilen adalah jenis plastik yang paling sering diaplikasikan sebagai bahan pengemas makanan. Keunggulan Polietilen terletak pada karakteristiknya. Polietilen memiliki 2 varian jenis yang berbeda kepadatan, yaitu High Density Polyethylene (HDPE) dan Low Density Polyethylene (LDPE). Keduanya memiliki keunggulan masing-masing yang menyesuaikan fungsinya. HDPE digunakan untuk membuat botol susu, botol air mineral, dan wadah makanan lainnya. Sementara LDPE yang berdensitas rendah umumnya dibuat lebih tipis dan fleksibel, cocok diaplikasikan untuk bungkus, lapisan pelindung, atau pembungkus makanan. Polietilen bersifat kuat, tahan terhadap air dan uap air, serta memiliki daya tahan yang baik.

 

  • Polipropilen (PP):

Polipropilen sering digunakan untuk membuat wadah makanan yang bisa dipanaskan, seperti wadah mikrogelombang. Plastik jenis ini juga digunakan pada botol, tutup botol, dan wadah makanan ringan karena lebih kaku dan tahan panas daripada Polietilen (PE).

  • Polistiren (PS):

Wadah makanan sekali pakai, seperti piring, cangkir, dan kotak makan siang, dibuat dengan polistiren. Jenis Polistiren yang kaku dikenal sebagai Polistiren Umum (PS), sementara jenis Polistiren yang lebih fleksibel dikenal sebagai Polistiren Ekspansi (EPS) atau styrofoam. Styrofoam sering digunakan untuk membungkus makanan yang membutuhkan isolasi panas, seperti makanan cepat saji atau makanan beku.

  • Polivinil Klorida (PVC):

Polivinil Klorida digunakan dalam kemasan makanan yang fleksibel, seperti plastik pembungkus roti dan produk bakeri. Plastik ini bersifat transparan, fleksibel, dan memiliki daya tahan yang baik. PVC juga digunakan untuk membuat botol minuman ringan dan tutup botol.

  • Polietilen Tereftalat (PET):

Polietilen Tereftalat adalah jenis plastik yang digunakan untuk membuat botol makanan kemasan, seperti salad dan buah-buahan. Jenis ini bersifat kuat, ringan, transparan, dan tahan terhadap bahan kimia, sehingga dapat digunakan dalam membuat botol minuman berkarbonasi, air mineral, dan jus.

 

Plastik telah memainkan peran penting dalam industri makanan, namun penggunaannya juga perlu diatur dengan bijak untuk meminimalkan dampak lingkungan. Inovasi dalam bahan pengemas yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang terus dikembangkan untuk mencapai keseimbangan antara kebutuhan industri makanan dan keberlanjutan lingkungan. Salah satu upaya untuk mengelola limbah plastik kemasan makanan adalah dengan mendaur ulangnya. 

Daur ulang plastik merupakan proses mengolah kembali plastik bekas menjadi produk baru yang bermanfaat. Hal ini dapat membantu mengurangi jumlah sampah plastik yang berakhir di tempat pembuangan akhir atau tercecer di lingkungan. Namun, tidak semua jenis plastik dapat didaur ulang dengan mudah. Beberapa jenis plastik seperti Polietilen (PE), Polipropilen (PP), dan Polietilen Tereftalat (PET) relatif lebih mudah didaur ulang dibandingkan jenis lainnya. 

Untuk memfasilitasi proses daur ulang, penting bagi produsen makanan untuk memilih jenis plastik yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah plastik kemasan makanan juga sangat diperlukan. Dengan upaya bersama antara produsen, pemerintah, dan masyarakat, pengelolaan limbah plastik kemasan makanan dapat dilakukan dengan lebih baik, sehingga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

 

Mengapa Anda Harus datang ke Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2023?

 

Plastics & Rubber Indonesia merupakan pameran plastik bertaraf internasional terbesar di Asia Tenggara. Plastics & Rubbers Indonesia 2023 merupakan pameran edisi ke-34 yang menampilkan tren industri baru, teknologi dan produk baru, pengetahuan dan informasi terbaru, serta membuka peluang bisnis yang terhubung ke jaringan di seluruh dunia dengan para pemimpin industri, komunitas, dan pembuat kebijakan di industri plastik. Mengambil tema “The Future of Plastic”, pameran ini menerapkan konsep keberlanjutan yang berdampak positif bagi industri, masyarakat, dan lingkungan.

 

Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2023 menghadirkan 2 sektor yang sudah ada sebelumnya, yaitu Plaspak Indonesia dan Mould & Die Indonesia, dan juga mendatangkan 1 sektor baru, yaitu Plastic Recycling Indonesia.

1.Plaspak Indonesia

Plaspak Indonesia menjadi zona khusus untuk teknologi pengemasan dan pemasok yang menargetkan sektor terbesar dalam industri plastik di Indonesia.

2. Mould & Die Indonesia

Zona ini menyediakan produk dan teknologi terbaru seputar cetakan plastik dan aluminium yang memiliki nilai ekonomi tinggi di pasar Indonesia.

3. Plastic Recycling Indonesia

Zona ini menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di bidang pengolahan kembali sampah plastik menjadi produk baru yang berdampak positif bagi lingkungan dan ekonomi.

 

 

Plastics & Rubber Indonesia 2023 akan memberikan sejumlah manfaat bagi peserta dan pengunjung pameran. Terdapat 4 keuntungan utama yang Anda akan dapatkan jika berpartisipasi di pameran ini. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini:

 

1.Peluang Bisnis

Pameran ini menarik lebih dari 100 perusahaan nasional dan internasional yang membuat Anda akan terhubung dengan berbagai merek dan pemasok plastik yang memberikan solusi terbaik untuk bisnis Anda.

2. Membangun Jejaring Industri

Selain dari kalangan industri, pameran ini juga menghadirkan komunitas, pembuat kebijakan, dan pemimpin di industri plastik. Para peserta pameran dapat saling membangun jaringan yang luas terkait sektor plastik.

3. Sumber Pengetahuan Seputar Industri Plastik Terkini

Pameran ini menyelenggarakan beberapa workshop, seminar, talkshow, dan demo produk dari asosiasi hingga merek lokal dan internasional. Gunakan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan dan informasi terkini seputar industri plastik.

4. Menampilkan Teknologi dan Inovasi Terkini

Pameran ini menyediakan berbagai inovasi, teknologi, dan pengembangan terbaru di industri plastik, karet, dan percetakan terbesar di Asia Tenggara.

 

Plastics & Rubber Indonesia akan memberi Anda peluang tanpa batas di sektor industri terkait seperti plastik, karet, cetakan, kemasan, dan industri daur ulang plastik dari hulu ke hilir. Ambil kesempatan ini untuk membuka potensi bisnis dan meningkatkan jaringan Anda lebih luas. Bersiaplah untuk berpartisipasi dalam rangkaian acara Plastics & Rubber Indonesia pada 15-18 November 2023 mendatang di Jakarta International Expo, Kemayoran.

 

Dapatkan tiket masuk gratis Anda dengan melakukan pra-registrasi sekarang, melalui link: https://qrco.de/PRI2023-PREREG.

Pra-registrasi telah dibuka mulai 8 Agustus hingga 14 November 2023. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi www.plasticsandrubberindonesia.com dan follow Instagram @plasticsandrubber.indonesia

Benarkah BPA Berbahaya Bagi Tubuh? Ini Faktanya!

 

Penggunaan kemasan plastik sebagai wadah pangan sudah umum dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun, salah satu bahan pengeras kemasan plastik, yaitu Bisphenol A (BPA), telah diklasifikasikan sebagai zat yang berbahaya. Benarkah plastik BPA berbahaya bagi tubuh? Simak penjelasannya di sini.

 

Apa itu BPA?

            BPA adalah senyawa kimia yang digunakan dalam pembuatan resin (epoksi) dan plastik polikarbonat. Sejak tahun 1960-an, BPA sudah diaplikasikan dalam bahan kemasan plastik karena kuat, tahan banting, transparan, dan dapat menahan suhu tinggi lebih baik dari jenis plastik lainnya (Netherlands Institute for Sustainable Packaging, 2022).

Saat ini, produk-produk yang terbuat dari BPA dan digunakan di sektor makanan antara lain berupa alat makan plastik, wadah makanan plastik, botol susu bayi, botol air plastik, dan galon isi ulang. BPA juga digunakan untuk melapisi bagian dalam kaleng makanan untuk mencegah karat.

 

Benarkah BPA Berbahaya bagi Kesehatan?

            Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), sejumlah kecil bahan kimia dalam kemasan dapat masuk ke dalam makanan dan dikonsumsi oleh tubuh. Paparan senyawa BPA dalam tubuh inilah yang menjadi perhatian masyarakat karena potensi efek kesehatan yang ditimbulkannya. Agar tidak terus menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan pada masyarakat, simak fakta seputar efek BPA terhadap kesehatan di bawah ini:

  1. Pada umumnya, tidak ada risiko efek kesehatan dari paparan BPA pada konsumen.

Meskipun BPA bersifat estrogenik lemah yang menunjukkan kesamaan sifat dengan hormon estrogen dan dianggap sebagai pengganggu sistem endokrin tubuh, FDA mengatakan bahwa kadar BPA dalam makanan terlalu rendah untuk menyebabkan efek estrogenik yang dapat mengganggu kesehatan.

 

  1. BPA aman digunakan pada tingkat yang sangat rendah dan tidak menyebabkan penyakit serius.

Menurut lembaga kesehatan terkemuka dari seluruh dunia (FDA, Health Canada, dan Food Standards Australia New Zealand), paparan BPA saat ini tidak menimbulkan masalah kesehatan bagi masyarakat dari semua kelompok usia, apabila digunakan pada tingkatan yang sangat rendah. Food Standards Australia New Zealand (2020) juga mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara BPA dan kematian akibat kanker.

Batas Migrasi BPA

            Sejumlah negara memiliki aturan yang berbeda-beda terkait jumlah kandungan BPA yang diperbolehkan untuk bermigrasi ke makanan. European Food Safety Authority (EFSA) menetapkan batas migrasi BPA sebesar 0,05 mg per kilogram produk. Sedangkan di Indonesia, persyaratan batas migrasi BPA ditetapkan dalam Peraturan Badan POM Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, sebesar 0,6 bpj (bagian per juta). Jika batas migrasi yang ditetapkan terpenuhi, kemasan yang mengandung BPA dapat digunakan dengan aman.

Sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui kemasan plastik yang aman digunakan sebagai wadah makanan. Tak perlu lagi khawatir, sekarang Anda sudah tahu bahwa penggunaan BPA aman pada tingkatan tertentu. Jangan lupa untuk selalu merujuk informasi dari lembaga terpercaya dan kredibel agar tidak terjadi disinformasi seputar BPA dan kemasan plastik.

Pameran Plastics & Rubber Indonesia kembali hadir memberi peluang bagi pelanggan dan mitra secara global untuk berbagi pengetahuan terkini dan inovasi seputar industri plastik dan aplikasinya di kehidupan sehari-hari. Jangan lewatkan kesempatan ini! Bersiaplah untuk berpartisipasi dalam rangkaian acara pameran Plastics & Rubber Indonesia pada 15-18 November 2023 mendatang di Jakarta International Expo. Untuk informasi lebih lengkap, kunjungi www.plasticsandrubberindonesia.com.

Perhatian! Inilah Kondisi Teranyar Industri Plastik di Indonesia

Industri Plastik

Foto: Ilustrasi Industri Plastik di Indonesia

Apakah Anda tahu bahwa Indonesia adalah negara dengan pertumbuhan industri plastik tercepat di dunia? Industri plastik telah menjadi salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia, dan terus tumbuh setiap tahunnya.

Industri Plastik di Indonesia: Tren Terbaru

Industri plastik di Indonesia terus berkembang dengan tren terbaru, termasuk penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan, inovasi produk, dan teknologi produksi yang lebih efisien. Beberapa inovasi produk plastik Indonesia yang mendunia termasuk produk kemasan, bangunan, otomotif, dan elektronik.

Solusi untuk Lingkungan yang Lebih Baik hingga Peluang Investasi

Industri plastik di Indonesia juga berkontribusi pada lingkungan yang lebih baik dengan pengurangan limbah dan penggunaan bahan baku daur ulang. Industri plastik di Indonesia juga menawarkan peluang investasi yang menjanjikan. Dukungan pemerintah yang kuat, infrastruktur yang berkembang, dan pertumbuhan pasar yang kuat membuat industri plastik di Indonesia semakin menarik bagi investor.

Foto: Plastics & Rubber Indonesia 2023

Seiring bertumbuhnya terus industri plastik di Indonesia, maka Plastics & Rubber Indonesia 2023 pada 15-18 November 2023 di JIExpo, Kemayoran adalah pilihan yang tepat untuk Anda kunjungi, terutama bagi yang berbisnis dalam basis industri plastik.

Contact us for any further information regarding The 34th International Plastics & Rubber, Machinery, Processing & Materials Exhibition 2023. Visit www.plasticsandrubberindonesia.com

Industri Karet dan Plastik Terkoreksi 3,23% pada Kuartal II/2022

PDB industri karet, barang dari karet dan plastik masih terkontraksi 3,23% (yoy) pada kuartal II/2022. Kondisi itu didorong oleh turunnya bahan baku karet sejalan dengan harganya yang terkoreksi hingga semester I/2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar Rp17,07 triliun pada kuartal II/2022. Nilai tersebut turun 3,23% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp17,64 triliun.

Melihat trennya, kinerja industri karet sempat mengalami kenaikan pada kuartal IV/2020 hingga kuartal II/2021. Namun, kinerja industri karet mulai terkoreksi sejak kuartal III/2021 dan mencapai titik terendahnya pada kuartal I/2022.

Koreksi PDB industri karet berlanjut pada kuartal II/2022. Namun, penurunan tersebut mulai menyusut dibandingkan pada kuartal sebelumnya.

Penurunan kinerja industri karet disebabkan oleh turunnya bahan baku karet. Melansir dari Bisnis.com, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira mengatakan, hal tersebut sejalan dengan melemahnya harga komoditas tersebut secara global hingga 5,3% secara tahunan pada semester I/2022.

Selain itu, tertundanya pengiriman impor karet mengubah rantai pasok bahan baku karet tanah air. Kondisi itu tidak hanya mengganggu biaya produksi di industri karet, tapi juga industri turunannya.

Sebagai catatan, industri karet merupakan salah satu subsektor industri pengolahan nonmigas. Pada kuartal II/2022, industri karet berkontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 3,19%. (Baca: Industri Kulit dan Alas Kaki Tumbuh 13,12% pada Kuartal II/2022)

 

Author: Sarnita Sadya

Editor: Dimas Bayu

Source:

https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/industri-karet-dan-plastik-terkoreksi-323-pada-kuartal-ii2022

Tiga Langkah Pemerintah Kurangi Sampah Plastik

Foto: Ilustrasi Daur Ulang Sampah Plastik

Jakarta: Pemerintah melakukan tiga langkah untuk bisa mengurangi sampah plastik di Indonesia. Ketiga langkah ini diharapkan bisa mengurangi 30 persen sampah plastik pada 2029.

Ketiga langkah ini merupakan turunan dari dua aturan. Keduanya adalah UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan ketiga langkah pengurangan sampah plastik ini khususnya ditujukan bagi produsen.

Permen LHK P.75/2019 menyatakan produsen pada sektor manufaktur, ritel, serta jasa makanan dan minuman wajib mengurangi sampah yang berasal dari produk, wadah, dan/atau kemasan. Pengurangan sampah harus melalui pendekatan 3R, yakni reduce (mengurangi), reuse (penggunaan kembali), dan recycle (daur ulang).

“Dari aturan ini KLHK melahirkan peta jalan pengurangan sampah plastik melalui tiga langkah,” kata Rosa melalui keterangan tertulis, Senin, 16 Januari 2023.

Pertama, melakukan mendesain ulang (redesign) wadah atau kemasan. Hal ini dilakukan agar sampah plastik mudah dikumpulkan untuk diguna ulang. Cara ini juga bisa membuat sampah mudah dikumpulkan, bernilai ekonomis, dan dapat didaur ulang menjadi bahan baku kemasan yang sama.

“Langkah ini sebagai upaya menerapkan ekonomi sirkular dan menjual produk atau jasa tanpa kemasan atau wadah serta phase out (memusnahkan) produk atau kemasan bermasalah,” kata Rosa.

Langkah kedua adalah menarik dan mengumpulkan kembali sampah kemasan paska-konsumsi. Selanjutnya, didaur ulang.Langkah ketiga, menarik dan mengumpulkan kembali kemasan. Nantinya, kemasan ini bisa digunakan ulang atau dimanfaatkan lagi.

Dengan tiga langkah ini, Rosa berharap pada akhir 2029 sejumlah sampah plastik bisa dimusnahkan. Seperti, styrofoam untuk kemasan makanan, alat makan plastik sekali makan, sedotan plastik, kantong belanja plastik, kemasan multilayer, hingga kemasan berukuran kecil.

“Hal ini sebagai upaya mengatasi sampah dari wadah atau kemasan yang sulit dikumpulkan, tidak bernilai ekonomis, dan sulit didaur ulang. Hal ini juga untuk menghindari potensi cemaran dari wadah atau kemasan berbahan PVC dan PS,” kata Rosa.

Miliaran lembar sampah plastik

Pada 2015 terdapat 9,85 miliar lembar sampah kantong plastik. Dan hampir 95 persen di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Terdapat pula 93 juta batang sedotan plastik dipakai setiap hari di Indonesia. Dan semuanya berakhir menjadi sampah tak terkelola.

Hal ini belum termasuk sampah yang dihasilkan dari penggunaan kemasan plastik lainnya. Seperti, kemasan sachet dan styrofoam. Sampah-sampah itu tanpa disadari juga telah mencemari lautan di Indonesia.

Dengan tiga langkah tadi, pemerintah berharap bisa mengurangi miliaran sampah plastik itu. Peta jalan ini juga diharapkan didukung oleh pemerintah daerah.

Hingga kini, sudah ada dua provinsi dan 99 kabupaten dan kota yang telah memiliki peraturan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Rosa berharap semakin banyak pemerintah daerah yang mengeluarkan aturan terkait sampah. Sambil, mengedukasi masyarakat agar lebih bijak menggunakan sampah plastik sekali pakai.

Upaya pengurangan sampah plastik juga tengah digalang oleh dunia internasional. Rosa mengatakan Indonesia terlibat aktif pada Pertemuan INC-1 End Plastic Pollution di Punta del Este Uruguay.

“Ini merupakan cara Indonesia mendukung resolusi untuk mengakhiri polusi plastik,” kata dia.

Respons produsen

Sustainable Development Head Danone Indonesia, Karyanto, menyatakan perusahaannya telah melakukan banyak upaya untuk mengurangi sampah. Danone Indonesia menggunakan istilah make-use-recycle atau membuat-memakai kembali-mendaur ulang.

“Seluruh sampah plastik dari kemasan minuman telah 70 persen di-reuse. Dan 25 persen merupakan hasil recycle,” kata Karyanto.

General Manager of Corporate Affairs & Sustainability PT Lion Super Indo, D Yuvlinda Susanta, mengatakan telah menggunakan sejumlah cara untuk menurunkan jumlah sampah. Untuk mengurangi sampah makanan misalnya, mereka menjalin kerja sama dengan bank makanan (food bank) setempat untuk menghibahkan kelebihan makanan.

“Kami pastikan bahwa makanan akan tetap dimanfaatkan seperti seharusnya. Selain dengan food bank, kami juga menghibahkan makanan berlebih untuk dijadikan animal feed atau makanan hewan,” kata Yuvlinda.

 

Source: https://www.medcom.id/ekonomi/sustainability/ObzmpR0N-3-langkah-pemerintah-kurangi-sampah-plastik

Good News: Foreigners Can Now Attend Business Meetings with Visa on Arrival

JAKARTA (15/9) – Foreigners can now attend business meetings with a Visa on Arrival (VoA) or a Visitor Visa Exemption arrangement (VVE). It is stated in the Acting Director General of Immigration Circular Letter Number IMI-0700.GR.01.01 of 2022, dated 14 September 2022, which is effective on Thursday, 15 September 2022.

It also regulates the addition of 11 countries subject to VoA: Albania, Andorra, Chile, Ecuador, Iceland, Liechtenstein, Palestine, San Marino, Suriname, Uzbekistan, and the Vatican. Meanwhile, the subject of the VVE still consists of nine ASEAN member countries, namely Brunei Darussalam, the Philippines, Cambodia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, and Vietnam.

“That’s right, in the latest circular letter, there are 11 additional VoA subject countries. There is also an addition to the activities permitted to use VVE and VoA. Among them are tourist visits; government duties; business talks; purchase of goods; meetings; or transit,” explained the Sub-Coordinator of Public Relations of the Directorate General of Immigration, Achmad Nur Saleh.

Achmad further explained that there was a change in the Immigration Border Control (IBC) which provided VVE and VoA.

“It must be noted that there is a change in the IBC list, which offers services for both VVE and VoA, especially the airports. There have been several additions to the IBC list. However, some airports previously provided VVE or VoA services, but now they are no longer on the IBC list. Some of them are Adisumarmo Airport – Surakarta; Raja Haji Fi Sabilillah – Tanjung Pinang; Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; Syamsuddin Noor – Banjarmasin.”

To obtain VVE or VoA, foreigners must show a nationality passport that is still valid for at least 6 (six) months, a return ticket or a one-way ticket to continue their journey to another country and VoA payment receipts.

“The VoA tariff is Rp500,000, the same for a stay permit extension. The stay permit originating from VoA can be extended only once for 30 days and carried out at the immigration office according to the area where the foreigner lives in Indonesia. Foreigners cannot convert the VoA’s stay permit to another type of stay permit,” concluded Achmad.

 

Source: https://www.imigrasi.go.id/en/2022/09/19/kabar-gembira-orang-asing-kini-bisa-hadiri-pertemuan-bisnis-dengan-visa-on-arrival/

Kabar Gembira: Orang Asing Kini Bisa Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Visa on Arrival

JAKARTA (15/9) – Orang asing kini bisa hadiri pertemuan bisnis dengan visa on arrival (VoA) atau Bebas Visa Kunjungan (BVK). Hal ini diatur dalam Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0700.GR.01.01 Tahun 2022 tanggal 14 September 2022 yang berlaku efektif pada Kamis, 15 September 2022.

Dalam ketentuan tersebut diatur pula penambahan 11 negara subjek visa on arrival sebagai berikut: Albania, Andorra, Chile, Ekuador, Islandia, Liechtenstein, Palestina, San Marino, Suriname, Uzbekistan, dan Vatikan. Sementara itu, subjek fasilitas Bebas Visa Kunjungan tetap terdiri dari sembilan negara yang merupakan anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

“Betul, dalam Surat Edaran yang terbaru ada penambahan 11 negara subjek VoA selain penambahan jenis kegiatan yang diizinkan menggunakan fasilitas BVK dan VoA. Di antaranya adalah kunjungan wisata; tugas pemerintahan; pembicaraan bisnis; pembelian barang; kunjungan rapat; atau transit,” jelas Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Nur Saleh.

Lebih lanjut Achmad menjelaskan bahwa ada perubahan dalam hal Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang menyediakan fasilitas BVK dan VoA.

“Harus diperhatikan bahwa ada perubahan TPI yang menyediakan fasilitas baik BVK maupun VoA, terutama TPI Udara. Ada beberapa penambahan TPI, namun ada pula yang di ketentuan terdahulu masih menyediakan fasilitas BVK atau VoA tapi sekarang tidak lagi. Beberapa di antaranya itu Bandara Adisumarmo – Surakarta; Raja Haji Fi Sabilillah – Tanjung Pinang; Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; Syamsuddin Noor – Banjarmasin.”

Untuk memperoleh BVK atau VoA, orang asing harus menunjukkan paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku paling singkat 6 (enam) bulan; tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain; serta bukti pembayaran untuk pengajuan VoA.

“Tarif VoA masih sebesar Rp 500.000,- , demikian pula perpanjangannya. Izin tinggal yang berasal dari VoA bisa diperpanjang hanya satu kali untuk jangka waktu 30 hari dan dilakukan di kantor imigrasi sesuai wilayah tempat tinggal WNA saat di Indonesia. Izin tinggal tersebut tidak dapat dialihstatuskan maupun dikonversi ke jenis izin tinggal yang lain,” tutup Achmad.

 

Source: https://www.imigrasi.go.id/id/2022/09/19/kabar-gembira-orang-asing-kini-bisa-hadiri-pertemuan-bisnis-dengan-visa-on-arrival/