Industri Karet dan Plastik Terkoreksi 3,23% pada Kuartal II/2022

PDB industri karet, barang dari karet dan plastik masih terkontraksi 3,23% (yoy) pada kuartal II/2022. Kondisi itu didorong oleh turunnya bahan baku karet sejalan dengan harganya yang terkoreksi hingga semester I/2022.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) dari industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar Rp17,07 triliun pada kuartal II/2022. Nilai tersebut turun 3,23% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year on year/yoy) sebesar Rp17,64 triliun.

Melihat trennya, kinerja industri karet sempat mengalami kenaikan pada kuartal IV/2020 hingga kuartal II/2021. Namun, kinerja industri karet mulai terkoreksi sejak kuartal III/2021 dan mencapai titik terendahnya pada kuartal I/2022.

Koreksi PDB industri karet berlanjut pada kuartal II/2022. Namun, penurunan tersebut mulai menyusut dibandingkan pada kuartal sebelumnya.

Penurunan kinerja industri karet disebabkan oleh turunnya bahan baku karet. Melansir dari Bisnis.com, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bima Yudhistira mengatakan, hal tersebut sejalan dengan melemahnya harga komoditas tersebut secara global hingga 5,3% secara tahunan pada semester I/2022.

Selain itu, tertundanya pengiriman impor karet mengubah rantai pasok bahan baku karet tanah air. Kondisi itu tidak hanya mengganggu biaya produksi di industri karet, tapi juga industri turunannya.

Sebagai catatan, industri karet merupakan salah satu subsektor industri pengolahan nonmigas. Pada kuartal II/2022, industri karet berkontribusi terhadap PDB industri pengolahan nonmigas sebesar 3,19%. (Baca: Industri Kulit dan Alas Kaki Tumbuh 13,12% pada Kuartal II/2022)

 

Author: Sarnita Sadya

Editor: Dimas Bayu

Source:

https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/industri-karet-dan-plastik-terkoreksi-323-pada-kuartal-ii2022

Tiga Langkah Pemerintah Kurangi Sampah Plastik

Foto: Ilustrasi Daur Ulang Sampah Plastik

Jakarta: Pemerintah melakukan tiga langkah untuk bisa mengurangi sampah plastik di Indonesia. Ketiga langkah ini diharapkan bisa mengurangi 30 persen sampah plastik pada 2029.

Ketiga langkah ini merupakan turunan dari dua aturan. Keduanya adalah UU No 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) P.75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 (PSLB), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan ketiga langkah pengurangan sampah plastik ini khususnya ditujukan bagi produsen.

Permen LHK P.75/2019 menyatakan produsen pada sektor manufaktur, ritel, serta jasa makanan dan minuman wajib mengurangi sampah yang berasal dari produk, wadah, dan/atau kemasan. Pengurangan sampah harus melalui pendekatan 3R, yakni reduce (mengurangi), reuse (penggunaan kembali), dan recycle (daur ulang).

“Dari aturan ini KLHK melahirkan peta jalan pengurangan sampah plastik melalui tiga langkah,” kata Rosa melalui keterangan tertulis, Senin, 16 Januari 2023.

Pertama, melakukan mendesain ulang (redesign) wadah atau kemasan. Hal ini dilakukan agar sampah plastik mudah dikumpulkan untuk diguna ulang. Cara ini juga bisa membuat sampah mudah dikumpulkan, bernilai ekonomis, dan dapat didaur ulang menjadi bahan baku kemasan yang sama.

“Langkah ini sebagai upaya menerapkan ekonomi sirkular dan menjual produk atau jasa tanpa kemasan atau wadah serta phase out (memusnahkan) produk atau kemasan bermasalah,” kata Rosa.

Langkah kedua adalah menarik dan mengumpulkan kembali sampah kemasan paska-konsumsi. Selanjutnya, didaur ulang.Langkah ketiga, menarik dan mengumpulkan kembali kemasan. Nantinya, kemasan ini bisa digunakan ulang atau dimanfaatkan lagi.

Dengan tiga langkah ini, Rosa berharap pada akhir 2029 sejumlah sampah plastik bisa dimusnahkan. Seperti, styrofoam untuk kemasan makanan, alat makan plastik sekali makan, sedotan plastik, kantong belanja plastik, kemasan multilayer, hingga kemasan berukuran kecil.

“Hal ini sebagai upaya mengatasi sampah dari wadah atau kemasan yang sulit dikumpulkan, tidak bernilai ekonomis, dan sulit didaur ulang. Hal ini juga untuk menghindari potensi cemaran dari wadah atau kemasan berbahan PVC dan PS,” kata Rosa.

Miliaran lembar sampah plastik

Pada 2015 terdapat 9,85 miliar lembar sampah kantong plastik. Dan hampir 95 persen di antaranya berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA).

Terdapat pula 93 juta batang sedotan plastik dipakai setiap hari di Indonesia. Dan semuanya berakhir menjadi sampah tak terkelola.

Hal ini belum termasuk sampah yang dihasilkan dari penggunaan kemasan plastik lainnya. Seperti, kemasan sachet dan styrofoam. Sampah-sampah itu tanpa disadari juga telah mencemari lautan di Indonesia.

Dengan tiga langkah tadi, pemerintah berharap bisa mengurangi miliaran sampah plastik itu. Peta jalan ini juga diharapkan didukung oleh pemerintah daerah.

Hingga kini, sudah ada dua provinsi dan 99 kabupaten dan kota yang telah memiliki peraturan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Rosa berharap semakin banyak pemerintah daerah yang mengeluarkan aturan terkait sampah. Sambil, mengedukasi masyarakat agar lebih bijak menggunakan sampah plastik sekali pakai.

Upaya pengurangan sampah plastik juga tengah digalang oleh dunia internasional. Rosa mengatakan Indonesia terlibat aktif pada Pertemuan INC-1 End Plastic Pollution di Punta del Este Uruguay.

“Ini merupakan cara Indonesia mendukung resolusi untuk mengakhiri polusi plastik,” kata dia.

Respons produsen

Sustainable Development Head Danone Indonesia, Karyanto, menyatakan perusahaannya telah melakukan banyak upaya untuk mengurangi sampah. Danone Indonesia menggunakan istilah make-use-recycle atau membuat-memakai kembali-mendaur ulang.

“Seluruh sampah plastik dari kemasan minuman telah 70 persen di-reuse. Dan 25 persen merupakan hasil recycle,” kata Karyanto.

General Manager of Corporate Affairs & Sustainability PT Lion Super Indo, D Yuvlinda Susanta, mengatakan telah menggunakan sejumlah cara untuk menurunkan jumlah sampah. Untuk mengurangi sampah makanan misalnya, mereka menjalin kerja sama dengan bank makanan (food bank) setempat untuk menghibahkan kelebihan makanan.

“Kami pastikan bahwa makanan akan tetap dimanfaatkan seperti seharusnya. Selain dengan food bank, kami juga menghibahkan makanan berlebih untuk dijadikan animal feed atau makanan hewan,” kata Yuvlinda.

 

Source: https://www.medcom.id/ekonomi/sustainability/ObzmpR0N-3-langkah-pemerintah-kurangi-sampah-plastik

Good News: Foreigners Can Now Attend Business Meetings with Visa on Arrival

JAKARTA (15/9) – Foreigners can now attend business meetings with a Visa on Arrival (VoA) or a Visitor Visa Exemption arrangement (VVE). It is stated in the Acting Director General of Immigration Circular Letter Number IMI-0700.GR.01.01 of 2022, dated 14 September 2022, which is effective on Thursday, 15 September 2022.

It also regulates the addition of 11 countries subject to VoA: Albania, Andorra, Chile, Ecuador, Iceland, Liechtenstein, Palestine, San Marino, Suriname, Uzbekistan, and the Vatican. Meanwhile, the subject of the VVE still consists of nine ASEAN member countries, namely Brunei Darussalam, the Philippines, Cambodia, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapore, Thailand, and Vietnam.

“That’s right, in the latest circular letter, there are 11 additional VoA subject countries. There is also an addition to the activities permitted to use VVE and VoA. Among them are tourist visits; government duties; business talks; purchase of goods; meetings; or transit,” explained the Sub-Coordinator of Public Relations of the Directorate General of Immigration, Achmad Nur Saleh.

Achmad further explained that there was a change in the Immigration Border Control (IBC) which provided VVE and VoA.

“It must be noted that there is a change in the IBC list, which offers services for both VVE and VoA, especially the airports. There have been several additions to the IBC list. However, some airports previously provided VVE or VoA services, but now they are no longer on the IBC list. Some of them are Adisumarmo Airport – Surakarta; Raja Haji Fi Sabilillah – Tanjung Pinang; Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; Syamsuddin Noor – Banjarmasin.”

To obtain VVE or VoA, foreigners must show a nationality passport that is still valid for at least 6 (six) months, a return ticket or a one-way ticket to continue their journey to another country and VoA payment receipts.

“The VoA tariff is Rp500,000, the same for a stay permit extension. The stay permit originating from VoA can be extended only once for 30 days and carried out at the immigration office according to the area where the foreigner lives in Indonesia. Foreigners cannot convert the VoA’s stay permit to another type of stay permit,” concluded Achmad.

 

Source: https://www.imigrasi.go.id/en/2022/09/19/kabar-gembira-orang-asing-kini-bisa-hadiri-pertemuan-bisnis-dengan-visa-on-arrival/

Kabar Gembira: Orang Asing Kini Bisa Hadiri Pertemuan Bisnis dengan Visa on Arrival

JAKARTA (15/9) – Orang asing kini bisa hadiri pertemuan bisnis dengan visa on arrival (VoA) atau Bebas Visa Kunjungan (BVK). Hal ini diatur dalam Surat Edaran Plt. Direktur Jenderal Imigrasi Nomor IMI-0700.GR.01.01 Tahun 2022 tanggal 14 September 2022 yang berlaku efektif pada Kamis, 15 September 2022.

Dalam ketentuan tersebut diatur pula penambahan 11 negara subjek visa on arrival sebagai berikut: Albania, Andorra, Chile, Ekuador, Islandia, Liechtenstein, Palestina, San Marino, Suriname, Uzbekistan, dan Vatikan. Sementara itu, subjek fasilitas Bebas Visa Kunjungan tetap terdiri dari sembilan negara yang merupakan anggota ASEAN, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

“Betul, dalam Surat Edaran yang terbaru ada penambahan 11 negara subjek VoA selain penambahan jenis kegiatan yang diizinkan menggunakan fasilitas BVK dan VoA. Di antaranya adalah kunjungan wisata; tugas pemerintahan; pembicaraan bisnis; pembelian barang; kunjungan rapat; atau transit,” jelas Subkoordinator Humas Ditjen Imigrasi, Achmad Nur Saleh.

Lebih lanjut Achmad menjelaskan bahwa ada perubahan dalam hal Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) yang menyediakan fasilitas BVK dan VoA.

“Harus diperhatikan bahwa ada perubahan TPI yang menyediakan fasilitas baik BVK maupun VoA, terutama TPI Udara. Ada beberapa penambahan TPI, namun ada pula yang di ketentuan terdahulu masih menyediakan fasilitas BVK atau VoA tapi sekarang tidak lagi. Beberapa di antaranya itu Bandara Adisumarmo – Surakarta; Raja Haji Fi Sabilillah – Tanjung Pinang; Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang; Syamsuddin Noor – Banjarmasin.”

Untuk memperoleh BVK atau VoA, orang asing harus menunjukkan paspor kebangsaan yang sah dan masih berlaku paling singkat 6 (enam) bulan; tiket kembali atau tiket terusan untuk melanjutkan perjalanan ke negara lain; serta bukti pembayaran untuk pengajuan VoA.

“Tarif VoA masih sebesar Rp 500.000,- , demikian pula perpanjangannya. Izin tinggal yang berasal dari VoA bisa diperpanjang hanya satu kali untuk jangka waktu 30 hari dan dilakukan di kantor imigrasi sesuai wilayah tempat tinggal WNA saat di Indonesia. Izin tinggal tersebut tidak dapat dialihstatuskan maupun dikonversi ke jenis izin tinggal yang lain,” tutup Achmad.

 

Source: https://www.imigrasi.go.id/id/2022/09/19/kabar-gembira-orang-asing-kini-bisa-hadiri-pertemuan-bisnis-dengan-visa-on-arrival/

Mahasiswa Untag Surabaya Inovasikan Tulang Ikan Jadi Plastik Ramah Lingkungan

Tiga mahasiswa Prodi Teknik Informatika Untag Surabaya, Albert Evando Wangsajaya, Fachrizal Ardiansyah dan Zuhriah Virlani berinovasi membuat kantong plastik biodegradable dari tulang ikan. (Foto Istimewa Untag Surabaya)

 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Upaya mengurangi limbah plastik memunculkan ide inovatif dari mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Tiga mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Albert Evando Wangsajaya, Fachrizal Ardiansyah dan Zuhriah Virlani berupaya membuat plastik biodegradable dari tulang ikan.

Ide ini berawal dari kebijakan di toko-toko yang sekarang gak boleh pakai kantong plastik.

Walaupun sudah biodegradable, kadang plastik masih menimbulkan micro plastic yang tetap berbahaya bagi lingkungan.

Ide ini mereka tuangkan dalam ide bisnis FISTIC, dan berhasil meraih Juara 2 dalam kompetisi tingkat nasional National Creative Business Idea Competition.

Mereka menyisihkan 40 peserta lainnya dalam kompetisi yang digelar secara virtual oleh Universitas Multi Data Palembang dan diikuti oleh mahasiswa asal berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

“Kami cari alternatif pembuatan kantong plastik memakai gelatin yang berasal dari tulang ikan. Dan saat kami coba pakai tulang ikan, tentu saja ramah lingkungan, lebih murah dari totebag dan bahan mudah didapat,” paparnya.

Albert menambahkan bahwa pemilihan tulang ikan sebagai bahan membuat plastik karena limbah tulang ikan yang menumpuk.

“Selain bisa mengatasi masalah penumpukan sampah plastik yang tidak dapat terurai, kami juga ingin mengatasi permasalahan, dan menurut kami tulang ikan masih belum di manfaatkan secara maksimal,” katanya.

Menurut Albert untuk kawasan Surabaya terutama daerah Kenjeran merupakan penghasil ikan untuk bahan baku yang bisa didapat dengan mudah.

“Kami berharap ide bisnis kreatif ini bisa mengurangi sampah plastik dan juga sampah tulang ikan,” ungkap mahasiswa semester dua ini.

Dalam kompetisi tersebut, Albert dan timnya melewati tiga tahapan kompetisi. Mulai dari penyusunan proposal, seleksi hingga presentasu .

“Persiapan kami terbilang cukup singkat. Pada 27 Mei kami mendaftar lomba setelah itu kami harus cepat membuat proposal karena deadline pengumpulan pada 3 Juni. Setelah itu pada tanggal 13 Juni ada pengumuman 15 besar. Karena kami lolos, maka wajib untuk membuat video dan mengikuti presentasi,” imbuhnya.

Albert menambahkan, perjuangan mereka terus berlanjut mulai dari deadline sampai persiapan diri.

“Batas pengumpulan video pada 16 Juni bersamaan dengan presentasi. Kami cukup nervous mempresentasikan ide bisnis kami di hadapan dewan juri,” tambahnya.

Albert menuturkan, manajemen waktu menjadi tantangan bagi timnya. Apalagi mereka juga harus tetao mengikuti praktikum kuliah.

“Kami bertiga begadang sampai jam tiga pagi untuk menyelesaikan video. Pada pengumuman 15 besar kelompok kami mendapatkan poin tertinggi, itu menjadi kayak penyemangat bagi kami,” tuturnya.

Sementara itu, Albert juga mengaku terbantu karena melibatkan Dosen untuk sharing dan diarahkan oleh dosen.

“Kelompok kami melibatkan Pak Anang Pramono sebagai pengarah dan sangat membantu kami dengan sangat sabar. Beliau memberikan komentar yang positif pada saat kami melakukan kesalahan, beliau tetap menyemangati kami untuk jadi lebih baik,” ujarnya.

Dengan capaian tersebut, Albert dan tim merasa bersyukur telah mendapat juara dan berharap prestasinya bisa menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya.

“Meski masih Juara 2, kami kami berharap bisa menjadi langkah awal bagi kami untuk terus berkembang. Ke depan, kami ingin terus berlomba dan ingin benar-benar merealisasikan ide bisnis yang akan kami angkat dalam perlombaan ke depan. Kami juga ingin membuat start-up,” tuturnya.

 

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata

Source: https://surabaya.tribunnews.com/2022/08/03/mahasiswa-untag-surabaya-inovasikan-tulang-ikan-jadi-plastik-ramah-lingkungan?page=all

Karet Bangkit dari Kubur, Harganya Nanjak 1% Lebih

Foto: REUTERS/Kham

 

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga karet dunia bangkit pada perdagangan hari ini mengakhiri reli turun selama tiga hari terakhir.

Pada Rabu (3/8/2022) harga karet yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat JPY 229,6 per kilogram, melonjak 1,15% dibandingkan posisi kemarin.

“Pergerakan positif di pasar tampaknya didukung oleh pelemahan yen,” kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura.

“Meskipun, investor akan mengawasi setiap konsekuensi jangka panjang dari kunjungan Ketua Pelosi ke Taiwan,” tambahnya.

Mata uang yen Jepang diperdagangkan JPY 133,18/US$ pada hari ini, naik dari posisi terendah sejak Juni. Ini menjadi sentimen negatif bagi karet yang dibanderol dengan yen karena menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Kedatangan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi, membuat tensi antara China, Amerika Serikat, dan Taiwan memanas. Kedatangan Pelosi sudah diperingatkan China. Baik melalui pejabat maupun Presiden Xi Jinping.

Militer China bahkan berjanji meluncurkan “aksi militer yang ditargetkan” sebagai tanggapan atas kunjungan Pelosi.

“Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dalam siaga tinggi dan akan meluncurkan serangkaian operasi militer yang ditargetkan untuk melawan ini,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan dalam sebuah pernyataan mengutuk kunjungan tersebut, dikutip AFP.

“Dengan tegas mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial. Dan, dengan tegas menggagalkan campur tangan eksternal dan upaya separatis ‘kemerdekaan Taiwan’,” tambahnya.

Hal tersebut membuat keadaan pasar berpotensi menjadi tidak stabil dan berpotensi membuat investor pergi dari aset berisiko seperti komoditas. Apalagi China sendiri adalah konsumen karet terbesar di dunia. Mengacu data Statista, China mengkonsumsi 4,7 ton karet dunia.

 

Oleh: Robertus Andrianto, CNBC Indonesia

Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20220803161659-17-360853/karet-bangkit-dari-kubur-harganya-nanjak-1-lebih

Kala AS Turun Tangan Kurangi Polusi Plastik di Laut Indonesia

USAID, Bappenas, dan Walikota Semarang menyaksikan penandatanganan MOU antara USAID Clean Cities Blue Ocean, Prevented Ocean Plastic South Asia (POPSEA), dan Circulate Capital. Inti kemitraan dalam MOU ini akan memperluas Infrastruktur pengumpulan dan daur ulang sampah plastik di Indonesia. Kredit foto: Clean Cities Blue Ocean untuk USAID. (Dokumentasi Kedubes AS di Jakarta)

 

Liputan6.com, Semarang – 27 Juli 2022 lalu Amerika Serikat (AS) bergandeng tangan dengan Indonesia untuk mengurangi polusi sampah plastik di laut RI.

Mengutip siaran pers dari Kedutaan Besar AS di Indonesia, Rabu (3/8/2022), hal itu diterapkan melalui program Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) Clean Cities, Blue Ocean, bergabung dengan perusahaan manajemen investasi yang mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan, Circulate Capital, dan perusahaan daur ulang plastik yang mengembangkan infrastruktur pemilahan dan pengumpulan sampah untuk masyarakat di daerah yang kurang terlayani di Indonesia, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia (POPSEA).

Kemitraan tersebut bertujuan memperluas infrastruktur pengumpulan dan daur ulang sampah di Indonesia yang akan menghasilkan plastik daur ulang berkualitas tinggi dan dapat ditelusuri.

“USAID gembira dapat mendukung kemitraan baru ini yang menggabungkan pembiayaan dari publik dan swasta yang akan membantu memenuhi permintaan plastik daur ulang dan pada saat yang sama juga memperkuat sistem pengelolaan sampah di masyarakat,” demikian kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen dalam acara yang diselenggarakan saat Indonesia bersiap menjadi tuan rumah KTT G20 tahun ini.

“Bersama-sama kita akan membantu mengumpulkan dan mencegah sampah plastik yang berbahaya agar tidak hanyut ke laut, tapi mengubahnya menjadi keuntungan finansial dan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia.”

 

Oleh: Tanti Yulianingsih

Source: https://www.liputan6.com/global/read/5031780/kala-as-turun-tangan-kurangi-polusi-plastik-di-laut-indonesia

 

Setelah 60 Tahun Digunakan, Botol Plastik Hijau Sprite Dipensiunkan

Foto: iStock

 

Jakarta – Merek minuman bersoda, Sprite, bakal pensiunkan penggunaan botol plastik hijau setelah lebih dari 60 tahun digunakan. Rencana itu akan dilakukan mulai 1 Agustus 2022.

Coca-Cola, sebagai perusahaan pengelola Sprite mengumumkan, nantinya kemasan Sprite akan diubah menjadi plastik bening. Adapun rencana mengubah kemasan dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan.

Untuk diketahui, plastik Sprite warna hijau saat ini mengandung polietilena tereftalat hijau (PET), aditif yang tidak dapat didaur ulang menjadi botol baru.

“Menghilangkan warna dari botol meningkatkan kualitas bahan daur ulang,” CEO R3CYCLE, Julian Ochoa. R3CYCLE adalah kelompok plastik yang membantu Coca-Cola meningkatkan daur ulangnya, dikutip dari CNN, Kamis (28/7/2022).

Makanya, kemasan plastik hijau saat ini diganti untuk sebagai inisiatif utama bagi perusahaan untuk mengurangi limbah plastik.

“Saat didaur ulang, botol PET Sprite bening dapat dibuat ulang menjadi botol, membantu mendorong ekonomi sirkular untuk plastik,” tambahnya.

Tidak hanya itu, logo dan desain dari kemasan juga akan berubah pada botol Sprite yang bertujuan untuk memberikan tampilan baru di seluruh dunia.

“Tampilan baru yang lebih konsisten di seluruh dunia. Rona hijau yang terkenal akan tetap digunakan pada label Sprite,” jelas keterangan perusahaan.

Minuman lain yang menggunakan botol hijau produksi Coke, termasuk Fresca, Seagram’s dan Mello Yello, juga akan diganti dengan wadah bening dalam beberapa bulan mendatang.

Upaya untuk mengurangi limbah plastik karena selama ini raksasa minuman itu sering dikritik karena besar berkontribusi terhadap sampah plastik yang merusak lingkungan.

Pada tahun 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai pencemar plastik No. 1 di dunia oleh perusahaan lingkungan Break Free From Plastic. Logo dan mereknya ditemukan pada 13.834 keping plastik bekas di 51 negara, seringkali di ruang publik seperti taman dan pantai.

 

Oleh: Aulia Damayanti – detikFinance

Source: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6203178/setelah-60-tahun-digunakan-botol-plastik-hijau-sprite-dipensiunkan

Penggunaan Aspal Plastik untuk Proyek Jalan di Perumahan

Pekerja melakukan pengaspalan jalan proyek perumahan dengan menggunakan aspal plastik di kawasan BSD Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022). Aspal plastik yang berbahan baku dari daur ulang plastik kresek ini dikembangkan oleh PT Chandra Asri yang bermitra dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) diharapkan kedepannya dapat mewujudkan lingkungan bersih yang berkelanjutan. (FOTO : ANTARA/Muhammad Iqbal)

 

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG SELATAN — Pekerja melakukan pengaspalan jalan proyek perumahan dengan menggunakan aspal plastik di kawasan BSD Serpong, Tangerang, Banten, Kamis (21/7/2022).

Aspal plastik yang berbahan baku dari daur ulang plastik kresek ini dikembangkan oleh PT Chandra Asri yang bermitra dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) diharapkan kedepannya dapat mewujudkan lingkungan bersih yang berkelanjutan.

 

Sumber : Antara
Red: Mohamad Amin Madani