20 November 2019, 11:23:34 WIB


Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kemenperin, Taufik Bawazier dalam Konferensi Pers The Future of Plastics di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/11). (Saifan Zaking/JawaPos,.com)

JawaPos.com – Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2019 resmi dibuka selama empat hari mulai tanggal 20 hingga 23 November 2019 di Jakarta International Expo (JlExpo) Kemayoran. Pameran ini berfokus dalam memenuhi kebutuhan industri dengan menghadirkan mesin, pengolahan, teknologi dan inovasi terkini untuk pengemasan hingga pencetakan.

Direktur Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Taufik Bawazier mengatakan bahwa ia mengapresiasi acara tersebut yang mampu meningkatkan teknologi yang diharapkan mampu meningkatkan produksi plastik dan karet. Pasalnya, saat ini total produksi di sektor plastik pada tahun 2018 tumbuh hingga mencapai 7,23 ton atau tumbuh 6,92 persen secara tahunan (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar 2,47 persen.

“Kemenperin mengapresiasi adanya pameran plastik dan karet untuk meningkatkan produksi sehingga dapat juga meningkatkan daya saing industri. Jumlah industri kemasan plastik saat ini telah mencapai 892 perusahaan dan mampu menyerap 177.300 tenaga kerja. Sementara itu, permintaan produk plastik meningkat rata-rata sebesar 5-6 persen dalam lima tahun terakhir,” ungkap dia dalam Konferensi Pers The Future of Plastics di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/11).

General Manager of Polymer Technical Service and Product Development PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Edi Riva’i mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membawa nilai tambah pada industri, khususnya sektor petrokimia dan plastik. Tentu saja hal ini untuk meningkatkan produksi serta kualitas dari konsumsi plastik yang semakin meningkat.

“Kami fokus mengembangkan kemitraan di berbagai sektor industri dalam rantai pasokannya. Saat ini Chandra Asri juga tengah meningkatkan kapasitas pabrik dengan menambah ketersediaan bahan baku polyethylene hingga 736 ribu ton pertahun yang diharapkan dapat membantu mengurangi beban impor dan meningkatkan kandungan dalam negeri (TKDN),” tutur dia.

Edi menambahkan, beberapa fokus percontohan program sustainability (berkelanjutan) dan edukasi sirkular ekonomi juga digalakkan. Hal ini dilakukan dalam menangani tantangan pengelolaan sampah melalui implementasi jalan aspal plastik menggunakan campuran sampah plastik.

“Di ambil dari tempat pembuangan akhir (TPA) setempat. Dalam pameran ini diharapkan dapat membuka peluang bisnis dengan berbagai pihak secara luas, karena sektor petrokimia merupakan industri dasar bagi berbagai sektor lainnya seperti otomotif, elektronik, pesawat udara, konstruksi, cat, dan lain sebagainya,” tambahnya.

Event Director PT Pamerindo Indonesia, Maysia Stephanie berkata, pameran ini tidak hanya menampilkan teknologi industri plastik dan karet. Namun juga menghadirkan seminar terkait inovasi dan peluang usaha di industri.

“Kombinasi ini diharapkan efektif membantu untuk meningkatkan pertumbuhan industri khususnya plastik dan karet di Indonesia,” tutup Maysia.

Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2019 didukung oleh Direktorat Industri Kimia Hilir dan Farmasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Asosiasi Industri Minuman Ringan(ASRIM), Indonesian Packaging Federation (IPF), Indonesian Plastics Recyclers (IPR).

Selain itu, dukungan juga diberikan dari Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI), Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kemenperin, Asosiasi Industri Plastik Hilir Indonesia (APHINDO), dan Gabungan Aneka Tenun Plastik Indonesia (GIATPI)

source: https://www.jawapos.com/ekonomi/20/11/2019/kemenperin-dorong-peningkatan-produksi-plastik-dan-karet-indonesia/

Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking