Mahasiswa KKN Undip Ajari Pengelolaan Sampah Desa

Usai menangani masalah sampah, Mahasiswa KKN Undip Tim II mengadakan foto bersama di salah satu sudut Desa Sidomulyo. (suaramerdeka.com /foto:dokumentasi).

Usai menangani masalah sampah, Mahasiswa KKN Undip Tim II mengadakan foto bersama di salah satu sudut Desa Sidomulyo. (suaramerdeka.com /foto:dokumentasi).

 

TEGAL, Suaramerdeka.com – Sampah menjadi masalah klasik di mana pun. Karena faktanya sebagian besar dari masyarakat hanya tahu bagaimana cara membuang sampah, tapi tidak tahu cara membuat sampah supaya bisa dipergunakan ulang.

Padahal material sampah kalau dikelola bisa bermanfaat. Selain itu juga mengurangi dampak terhadap kesehatan dan lingkungan.

Masalah material sampah pun terjadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, di mana desa tersebut belum memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan sampah di sekitar wilayah desa belum diolah dengan baik oleh masyarakat.

“Umumnya sampah yang dihasilkan dibuang di sungai dan dibakar. Oleh karena itu, saya bersama mahasiswa KKN Undip Tim II menggelar pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi suatu produk yang bermanfaat yakni ecobrick dan pupuk organik.” kata Aditya Cahyo Utomo, selaku Kordes Sidomulyo, Jum’at (16/8).

Dikatakan, untuk pelatihan dikhususkan bagi pemuda yang tergabung dalam karang taruna, dari pengumpulan sampah sampai pada memilah sampah.

“Ada 15 pemuda yang ikut dalam pelatihan yang digelar minggu kemarin, bertempat di Pos Kamling RT 02 Desa Sidomulyo. Mereka langsung praktik pengelolaan sampah,” jelasnya.

Menurut Aditya, pemuda yang ikut pelatihan sangat antusias. Karena mereka langsung praktik dengan menyiapkan wadah berukuran besar yang dilengkapi penutup sampai dengan mengumpulkan sampah rumah tangga beserta kotoran ternak, tanah, dan sekam.

Adapun proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik, ujar Aditya lebih lanjut, diawali dengan menyiapkan wadah berukuran besar yang dilengkapi penutup. Sampah rumah tangga beserta kotoran ternak, tanah, dan sekam dimasukkan ke dalam wadah. Kemudian larutan gula dan EM4 dimasukkan dalam tempat yang telah disiapkan. Bahan yang telah ada, dicampur hingga rata kemudian ditutup dan dibiarkan selama 3 minggu.

“Manfaat dari penggunaan pupuk organik adalah memperbaiki dan menjaga struktur tanah, menjaga kestabilan produksi tanaman, dan menyediakan unsur hara,” kata Hazna Zhavira, Mahasiswi asal Batang, menambahkan.

Untuk pengolahan sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi ecobrick (botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological). “Ecobrick menjadi salah satu solusi permasalahan sampah plastik dengan cara mendaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual,” kata Dian Tri Utami, rekan Hazna, menimpali.

Diungkapkan, cara membuat ecobrick sangat mudah. Masukkan sampah plastik yang telah dipadatkan ke botol bekas air mineral hingga terisi penuh. Untuk memperindah tampilan botol dapat dicat atau dihias sesuai selera. Ecobrick dapat disusun menjadi tempat duduk dan meja belajar, dinding atau pengganti batu bata, pot tanaman dan kolam.

 

Oleh: Kasirin Umar | Editor: Achmad Rifki

Source: https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-04107348/mahasiswa-kkn-undip-ajari-pengelolaan-sampah-desa