Smart Drop Box, Inovasi Digital Unilever Kumpulkan Sampah Plastik

Bertempat di Farmers Market Margo City, hari ini fasilitas Smart Drop Box yang merupakan hasil kolaborasi antara PT Unilever Indonesia, Tbk., PT Supra Boga Lestari, Tbk. ? yang menaungi Ranch Market, The Gourmet, Farmers Market, Farmers Family, dan Day2Day ? serta SMASH.id resmi diluncurkan. Dengan sejumlah keunggulan dan keuntungan yang ditawarkan, fasilitas yang akan hadir di 10 outlet Farmers Market di wilayah Jabodetabek ini merupakan salah satu cara untuk mengedukasi dan mengajak sebanyak mungkin konsumen menjadi bagian dari solusi bersama menerapkan ekonomi sirkular.(adri/Unilever Indonesia)

 

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Unilever Indonesia Tbk, PT Supra Boga Lestari Tbk, dan SMASH.id meluncurkan smart drop box di Farmers Market Margo City, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Fasilitas ini nantinya akan dihadirkan di 10 outlet Farmers Market di Jabodetabek dalam mengedukasi dan mengajak sebanyak mungkin konsumen menjadi bagian dari solusi bersama menerapkan ekonomi sirkular.

Head of Sustainable Environment Unilever Indonesia Foundation Maya Tamimi menuturkan, smart drop box ini merupakan inovasi digital dalam proses pengumpulan sampah plastik.

Sebab, kolaborasi yang dilakukan oleh ketiganya dilaksanakan untuk menggalakkan edukasi pentingnya pilah sampah kepada konsumen.

“Melalui smart drop box yang dikembangkan bersama, kami ingin membantu konsumen, para #GenerasiPilahPlastik, untuk mengelola sampahnya dengan lebih baik,” kata Maya dalam rilis, Senin (31/1/2022).

Sementara itu, Customer Relation Manager Supra Boga Lestari Elvinda Liung menerangkan, pihaknya berkomitmen menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle (3R).

“Dalam kegiatan bisnis, kami inisiatif dalam mengurangi sampah kemasan yang terkirim ke tempat pembuangan akhir ataupun tercecer ke lingkungan,” ujarnya.

Smart drop box ini juga dinilai merupakan langkah konkret mewujudkan Peaturan Menteri (Permen) LHK Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen.

“Peluncuran smart drop box menurut saya adalah contoh konkret dari upaya kolaboratif guna mewujudkan road map tersebut,” ucap Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ujang Solihin Sidik.

Ujang mengatakan, Permen tersebut mengatur bagaimana setiap produsen sepatutnya memiliki peta jalan yang jelas dan terukur dalam mendukung upaya pengumpulan dan daur ulang sampah, utamanya sampah plastik.

Adapun smart drop box merupakan tempat sampah yang dilengkapi sistem pemindai atau barcode konsumen untuk mencatatkan sampah kemasan botol plastik yang mereka setorkan, baik dari merek Unilever maupun tidak.

 

Penulis: Suhaiela Bahfein | Editor: Hilda B Alexander

Source: https://www.kompas.com/properti/read/2022/01/31/163000121/smart-drop-box-inovasi-digital-unilever-kumpulkan-sampah-plastik

Dalam Tiga Bulan P&G Indonesia Menghimpun dan Memilah 14 ton Sampah Plastik

ILUSTRASI. Peluncuran program pengolahan sampah plastik Conscious Living P&G Indonesia bersama Octopus.

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Perusahaan fast moving consumer goods (FMCG) global, Procter & Gamble (P&G), baru saja menggelar Sustainability Summit di wilayah Asia Pasifik, Timur Tengah dan Afrika dengan tema “Hope for our Home”.

Bersamaan dengan ajang Sustainability Summit di tingkat regional tersebut, P&G Indonesia turut mengumumkan pencapaian dan kemajuan penting dalam upaya mereka melakukan perubahan nyata dan dampak positif bagi lingkungan serta masyarakat, melalui program conscious living yang diluncurkan pada Oktober 2021 silam.

P&G Indonesia bersama Octopus Indonesia dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat meluncurkan program pengolahan sampah plastik conscious living di wilayah Jawa Barat.

Pada mulanya, P&G Indonesia memasang target untuk bisa mengumpulkan dan memilah sebanyak 30 ton sampah plastik di tahun pertama program.

“Kenapa 30 ton? Karena untuk memicu keinginan konsumen mau memilah sampah dan melakukan kebiasaan yang baru itu sulit. Jadi 30 ton ini sudah sangat baik sekali,” terang P&G Indonesia Sales Senior Director & Sustainability Leader, Asrini Suhita, dalam exclusive interview virtual, Senin (31/1).

Setelah kurang lebih tiga bulan berjalan, tak disangka jumlah sampah plastik yang berhasil terkumpul dan dipilah sudah hampir 50% dari target awal, atau sekitar 14 ton sampah sachet multilayer dan HDPE.

Menurut Asrini, animo konsumen berpartisipasi dalam program conscious living ini sangat baik. Hingga Januari 2022, P&G Indonesia mencatat ada sekitar 16 juta orang di Jawa Barat yang menyetor sampah plastik produk P&G ke partner eco agency mereka, Octopus Indonesia.

“Kami senang karena produk P&G dipakai dan bisa meningkatkan nilai kehidupan dari konsumen kami. Tapi sekarang kami mendorong juga konsumen untuk bisa menyelamatkan bumi,” terang Asrini.

Tak hanya memberikan keuntungan bagi konsumen, program conscious living ini disebut berdampak ekonomi kepada para pelestari yang bergabung. Hingga saat ini, P&G Indonesia telah menjangkau lebih dari 3.000 pelestari, dan 50% di antaranya adalah perempuan yang merupakan tulang punggung keluarga.

Dia mengklaim, setelah bergabung dengan program conscious living, para pelestari mengalami peningkatan pendapatan hingga lebih dari 18% per bulan.

“Pencapaian ini juga sejalan dengan “Ambisi 2030” perusahaan secara global, untuk menciptakan upaya kolektif terhadap aspek sustainability di seluruh tempat perusahaan beroperasi,” tutur Senior Corporate Communications Manager P&G Indonesia, Devi Nugraha.

Dengan tingginya antusiasme konsumen Jawa Barat selama tiga bulan program ini berjalan, P&G pun menaikkan target pengumpulan dan pemilahan sampah plastik menjadi sebanyak 50 ton.

Nah, untuk mempertahankan animo mereka yang sudah mengikuti program ini, serta menarik minat orang baru untuk turut berpartisipasi, Asrini bilang, pihaknya menjalankan beberapa strategi. Salah satunya dengan melakukan banyak aktivitas di sosial media untuk terus menyuarakan tentang program conscious living ini.

“Ada juga per area, jadi misalnya kami ada kerja sama dengan kampus terkemuka di Bandung Raya, kami mengedukasi mahasiswa di sana bahwa kami ada program ini. Jadi edukasi melalui institusi pendidikan itu kami lakukan juga,” jelas dia.

Selain itu, P&G bersama Octopus Indonesia terus berupaya menghadirkan berbagai insentif penukaran poin menarik bagi mereka yang telah mengumpulkan sampah plastiknya. Kini, poin yang didapatkan bisa ditukar dengan berbagai insentif menarik, mulai dari token listrik, pulsa, hingga ditukar dengan voucher kopi di beberapa merchant.

Asrini berujar, tentu P&G Indonesia ingin melakukan ekspansi program pengolahan sampah plastik ini ke wilayah lain di Indonesia. “Tahun depan kami ingin ekspansi ke wilayah lain, tapi kami juga butuh kesiapan dari berbagai pihak,” ucap dia.

 

Reporter: Vina Elvira | Editor: Sandy Baskoro

Source: https://industri.kontan.co.id/news/dalam-tiga-bulan-pg-indonesia-menghimpun-dan-memilah-14-ton-sampah-plastik

Investor Singapura Tanam Modal buat Daur Ulang Sampah Plastik di RI

Sampah plastik/Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Jakarta – Perusahaan manajemen investasi yang berbasis di Singapura, Circulate Capital memberikan suntikan modal untuk inovasi, perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk memerangi polusi plastik di laut.
Selain itu visi perusahaan ini adalah memerangi perubahan iklim dengan memajukan ekonomi sirkular netral carbon. Circulate Capital Ocean Fund (CCOF) telah berinvestasi di perusahaan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia.

Perusahaan yang bergerak dalam pengumpulan dan daur ulang limbah plastik ini tengah memelopori model mata rantai pengelolaan limbah plastik yang inovatif. Prevented Ocean Plastic Southeast Asia adalah hasil kerja sama yang unik antara PT Polindo Utama (Polindo), Bantam Materials Ltd (Bantam Materials), dan Circulate Capital.

Perusahaan ini berkomitmen untuk memperluas infrastruktur daur ulang di Indonesia secara strategis, terutama di wilayah yang kurang atau tidak memiliki infrastruktur pengelolaan limbah plastik.

Melalui pendanaan dari CCOF, Prevented Ocean Plastic Southeast Asia akan membangun rantai nilai pengumpulan dan daur ulang plastik yang sistematis di beberapa wilayah pesisir luar Jawa, terutama di wilayah Kalimantan dan Sulawesi. Sebagai bagian dari rencana ini, 12 pusat pengumpulan limbah plastik dan tiga pusat agregasi dengan skala yang lebih besar akan dibangun.

Founder dan CEO Circulate Capital Rob Kaplan mengatakan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia mengharapkan pasokan komoditas plastik daur ulang berkualitas premium, bersertifikat, dan dapat ditelusuri asalnya (traceable) untuk pasar global. Adanya infrastruktur tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi di seluruh mata rantai, mulai dari para pengumpul limbah plastik di Indonesia hingga ke konsumen akhir.

Hal ini diharapkan bisa merampingkan proses logistik dan pengumpulan limbah sehingga efisiensi dapat maksimal dan biaya terkurangi. Seluruh aktivitas di pusat-pusat pengumpulan limbah juga akan melalui proses audit dan sertifikasi dari program terdepan Prevented Ocean Plastic yang penting dilakukan untuk mendapat akses pasar dan harga premium komoditas plastik daur ulang.

Dalam periode 10 tahun, perusahaan ini memperkirakan bahwa aktivitasnya akan dapat mencegah kebocoran 400.000 ton limbah plastik ke laut, menghindari 800.000 ton emisi GHG, sekaligus menciptakan 1.000 lapangan kerja dan membuka peluang pendapatan baru bagi ribuan pengumpul limbah plastik.

Pertumbuhan populasi di Indonesia dan perkembangan ekonomi yang pesat telah memberikan kontribusi terhadap peningkatan yang eksponensial dalam konsumsi plastik. Sistem pengelolaan dan daur ulang sampah plastik di Pulau Jawa sudah relatif lebih mapan, terutama di Jakarta dan Surabaya. Sementara di kota-kota kecil di dalam dan luar Pulau Jawa masih kekurangan infrastruktur pengumpulan dan daur ulang limbah plastik yang efisien. Hal tersebut mengakibatkan tingginya tingkat polusi plastik dan emisi gas rumah kaca.

CEO Polindo Daniel Law, mengatakan kerja sama ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan infrastruktur pengumpulan sampah yang dapat memenuhi banyaknya permintaan komoditas daur ulang plastik yang traceable. Sementara, juga mendukung masyarakat di luar Pulau Jawa yang membutuhkan bantuan.

Dia meyakini kesempatan untuk mengatasi sekaligus mengoptimalkan logistik pengumpulan dan pemilahan limbah plastik, di mana biasanya lebih rumit di daerah-daerah terpencil sekitar Indonesia.

“Dengan demikian, kami dapat memberikan peluang pendapatan dan model insentif bagi penduduk sekitar fasilitas, sehingga memobilisasi pengumpulan sampah informal serta mengurangi pencemaran plastik di laut,” jelas dia.

Direktur Bantam Materials United Kingdom, Raffi Schieir mengungkapkan Prevented Ocean Plastic Southeast Asia memiliki kesempatan untuk memberikan dampak besar bagi masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan, terutama bagi masyarakat yang tidak pernah memiliki akses ke 3 infrastruktur daur ulang. Permintaan global sudah meningkat untuk plastik daur ulang tracable dan berkualitas tinggi.

Pemerintah di Eropa dan pasar internasional juga telah menghimbau untuk memanfaatkan plastik daur ulang dalam kemasan produk. Melalui pengembangan infrastruktur yang sejalan dengan standar kualitas dan tata kelola internasional, serta mengikuti program Prevented Ocean Plastic yang dapat ditelusuri prosesnya dan dipercaya sepenuhnya, kami dapat membawa perubahan dalam industri pengelolaan sampah plastik di Indonesia, mencegah sampah plastik di lautan dalam skala besar, serta mendorong inklusi sosial dan keuangan yang lebih luas.

 

 

Oleh: Sylke Febrina Laucereno – detikFinance

Source: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5905441/investor-singapura-tanam-modal-buat-daur-ulang-sampah-plastik-di-ri

Ada Usulan Pengenaan Cukai Plastik, Simak Pergerakan Teknikal Saham-Saham Kertas

Ada Usulan Pengenaan Cukai Plastik, Simak Pergerakan Teknikal Saham-Saham Kertas

ILUSTRASI. Karyawan melintas dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN

 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA.  Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali mengusulkan rencana pengenaan cukai plastik.

Mengutip riset Henan Putihrai Sekuritas, Badan Anggaran (Banggar) DPR merekomendasikan ke pemerintah untuk menerapkan cukai terhadap produk plastik, cukai alat makan dan minum sekali pakai, serta cukai minuman berpemanis dalam kemasan.

Tujuannya, demi meningkatkan penerimaan negara, sehingga semakin realistis dalam usaha menekan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di tahun 2022-2023.

Penerapan cukai diperlukan mengingat sampah kemasan dan wadah plastik berkontribusi hingga 15% dari total sampah nasional. Ini tidak terlepas dari rendahnya kepedulian masyarakat pada sampah plastik yang mencemari lingkungan.

Apabila diterapkan, cukai plastik ini diperkirakan akan berimbas pada penggunaan kantong kertas.

Berlandaskan sentimen tersebut, Analis Henan Putihrai Sekuritas Mayang Anggita mencermati pergerakan setiap saham-saham kertas seperti SPMA, ALDO, INKP, TKIM, dan SMKL.

SPMA terlihat melemah ditandai dengan RSI Negative Divergence dan indikator volume yang cenderung melemah. Ia menyarankan buy on weakness SPMA di sekitar MA10 di 800 sampai dengan lower channel 765. Adapun resistance terdekat berada pada resistance previous high 865 extended to upper channel 900.

Adapun untuk ALDO, pergerakannya tampak menguat setelah menghadapi support MA10 dan MA20 di Rp 1.100 diiringi volume menguat. ALDO berpotensi lanjut naik menuju target terdekat yaitu resistance previous high sampai dengan upper channel di Rp 1.230-Rp 1.270. Destinasi selanjutnya adalah harmonic resistance di kisaran Rp 1.370-Rp 1.400. Ia menyarankan hold atau speculative buy terhadap saham tersebut.

Sementara INKP, tampak berusaha bertahan di atas MA10 di Rp 8.260 sampai dengan upper channel di sekitar Rp 8.150. INKP masih dalam posisi aman selama berada di atas level ini. Tugas utama INKP adalah menghadapi resistance previous high Rp 8.600 sehingga terbuka peluang menuju target dari parallel channel di seputaran Rp 9.200-Rp 9.400. Disarankan set your trailing stop, apabila INKP melemah di bawah MA10.

Untuk TKIM, sahamnya berusaha bertahan di atas MA50 di Rp 7.834. Speculative buy di sekitar level ini, TKIM diharapkan mampu melanjutkan perjalanan ke utara menuju target dari pola parallel channel di sekitar Rp 8.500, disusul target selanjutnya adalah resistance previous high di angka bulat Rp 9.000. Investor disarankan speculative buy.

Adapun SMKL diharapkan mampu rebound menembus MA10 dan MA20 di seputaran Rp 515-Rp 530. Target berada pada resistance psikologis Rp 600 sampai dengan titik previous high Rp 620. Disarankan buy on weakness SMKL di sekitar horizontal support Rp 470 sampai dengan lower channel Rp 450.

Di antara lima saham itu, saham TKIM, INKP, dan SMKL dinilai paling menarik karena memiliki potential upside yang besar. Walau behgitu, Mayang tetap menyarankan investor untuk tetap menyesuiakan dengan risk profil masing-masing pemegang saham.

“Disiplin dalam penerapan money management supaya tercipta portofolio yang optimal,” imbuhnya kepada Kontan.co.id, Jumat (14/1).

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana secara teknikal melihat, di antara saham-saham kertas yang ada, dua saham memiliki kecenderungan yang menarik ke depan. Dua saham itu adalah TKIM dan INKP.

Secara teknikal,  kedua emiten tersebut masih berpeluang menguat, dengan masing-masing target INKP Rp 9.250-Rp 9.750 dan TKIM Rp 8.500-Rp 9.000.

“Hal ini pun masih relatif inline dengan pergerakan indikator MACD dan Stochasticnya yang masih menunjukkan tanda-tanda penguatan ke depannya,” jelas Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (13/1).

Ia pun merekomendasikan buy dua saham tersebut.

 

Reporter: Kenia Intan | Editor: Herlina Kartika Dewi

Source: https://investasi.kontan.co.id/news/ada-usulan-pengenaan-cukai-plastik-simak-pergerakan-teknikal-saham-saham-kertas

Start Up Karya Anak Bangsa Ini Daur Ulang Sampah Plastik Berbasis Sistem Blockchain

Start Up Karya Anak Bangsa Ini Daur Ulang Sampah Plastik Berbasis Sistem Blockchain

Sampah plastik kini bisa didaur ulang menggunakan sistem teknologi blockchain melalui Plastic Finance, khususnya penggunaan token cryptocurrency

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sampah plastik sebagai sampah yang bisa didaur kini melebar pemanfaatannya, khususnya dalam ekonomi dan teknologi.

Adalah Plastic Finance yang mengusung konsep sirkular ekonomi melalui bisnis daur ulang sampah plastik lalu diintegrasikan dengan teknologi blockchain, khususnya token Cryptocurrency.

Umar Abdullah selaku Chief Financial Officer Plastic Finance mengatakan bahwa pihaknya membuat sebuah token cryptocurrency yang dinamakan PLAS token di dalam jaringan Binance Smart Chain.

“Di saat mayoritas token crypto tidak mempunyai underlying asset, token ini justru memiliki underlying sektor riil berupa fasilitas daur ulang sampah plastik atau disebut juga MRF (Material Recovery Facility) di Karawang dan Bekasi yang sudah berjalan sejak Juni 2021 lalu,” kata Umar dalam siaran pers yang diterima, Selasa (11/1/2022).

Dia menjelaslan bagaimana proses bisnisnya dimulai, yakni dari pengumpulan bahan baku sampah plastik oleh para pemulung di MRF, sortir bahan baku, hingga proses pengiriman hasil cacahan plastik, untuk kemudian dijual ke pabrik penggilingan.

“Kesemuanya akan menggunakan teknologi IOT (Internet of Things) dan blockchain, sehingga proses pencatatan akan menjadi akurat,” katanya.

Keakuratan itu, dikatakan Umar, lantaran bahan baku sampah plastik akan tercatat secara otomatis melalui timbangan digital dan QR code, lalu data setiap sampah plastik yang sudah di scan tersebut akan tercatat dalam big data blockchain secara real time.

“Dari data yang sudah tercatat, akan mereka kumpulkan menjadi ke dalam indeks harga sampah plastik. Indeks tersebut akan tersaji di dalam aplikasi ponsel secara real time dan terbuka untuk publik, karena memang transparansi dan akuntabilitas adalah salah satu keunggulan yang dimiliki oleh teknologi blockchain,” kata dia.

Umar mengatakan bahwa dalam setiap pembelian PLAS Token, pembeli  turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon karena 54 persen dari penjualan token akan di gunakan untuk operasional pembelian bahan baku sampah plastik dan pembangunan MRF baru,.

“Lalu 60 persen dari keuntungan proses MRF akan dialokasikan untuk proses buyback token. Terdapat juga alokasi 5 persen tambahan untuk program penanaman pohon dengan menggandeng lembaga lembaga terkait,” kata dia

“Saat ini memang baru ada 2 MRF (Karawang dan Bekasi) tetapi kedepan Plastic Finance menargetkan pembangunan 100 MRF di seluruh Indonesia, sehingga mereka bisa membantu pihak mana pun termasuk pemerintah menyajikan data sampah plastik yang akurat di setiap daerah,” pungkasnya.

 

 

Penulis: Reza Deni | Editor: Eko Sutriyanto

Source: https://www.tribunnews.com/bisnis/2022/01/11/start-up-karya-anak-bangsa-ini-daur-ulang-sampah-plastik-berbasis-sistem-blockchain

Inocycle Technology (INOV) Terus Tambah Jumlah Dropbox Sampah Botol Plastik

Inocycle Technology (INOV) Terus Tambah Jumlah Dropbox Sampah Botol Plastik

ILUSTRASI. PT Plasticpay Teknologi Daurulang entitas usaha dari PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), menargetkan untuk memperluas jangkauan dengan menambah 800 dropbox sampah botol plastik termasuk 40 Reverse Vending Machines (RVM) di tahun 2022.

 

KONTAN.CO.ID –  JAKARTA. Setelah sukses memasang 238 dropbox point dan 7 Reverse Vending Machines (RVM) pada tahun lalu, PT Plasticpay Teknologi Daurulang yang merupakan entitas usaha dari PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV) menargetkan untuk memperluas jangkauan pada tahun ini.

Plasticpay Teknologi berencana untuk menambah 800 dropbox sampah botol plastik termasuk 40 Reverse Vending Machines (RVM) di tahun 2022.

Plasticpay optimistis dengan target tersebut setelah di akhir tahun 2021 berhasil memasang 238 dropbox point dan 7 RVM di area Jabodetabek. Langkah ini merupakan bagian dari upaya Plasticpay dalam mendorong percepatan penerapan ekonomi sirkular di Indonesia.

CEO Plasticpay dan juga Direktur INOV, Suhendra Setiadi, mengatakan, saat ini, antusiasme masyarakat sangat tinggi untuk ikut andil dalam mewujudkan Indonesia bersih tanpa sampah plastik.

Sehingga, pihaknya juga terus melakukan ekspansi dengan menjangkau lebih banyak lokasi di Indonesia selain di Jabodetabek dan menargetkan memasang sekitar 800 dropbox sampah botol plastik di tahun 2022, 40 diantara berupa mesin digital atau RVM.

Lebih lanjut Suhendra menjelaskan, dalam rangka mengatasi masalah sampah di Indonesia, Plasticpay giat mengajak masyarakat untuk menukarkan sampah botol plastik dengan poin.

“Selain itu, sepanjang tahun 2021, Plasticpay aktif berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti Bank Syariah Indonesia, Danone – Aqua, Le Minerale, Kopi Gadjah, Caffino, 5Days, Milk Life, Sahabat Sirkulasi Semesta, Grand Indonesia, Alfamart Berani Jaga Bumi, SheStars.id dan LionsClub Indonesia,” paparnya dalam rilis, Selasa (4/1).

Dengan upaya tersebut, sepanjang tahun 2021, Plasticpay berhasil mengumpulkan sebanyak 22 ton sampah botol plastik dan capaian tersebut meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan tahun 2020.

Ke depannya, Plasticpay akan terus melanjutkan komitmen untuk mengajak lebih banyak pihak termasuk perusahaan untuk berkolaborasi dalam pengadaan fasilitas pengumpulan sampah botol plastik baik berupa dropbox point maupun RVM.

Melalui upaya tersebut, Plasticpay membuka peluang dan membantu perusahaan-perusahaan mewujudkan program CSR yang berkelanjutan, serta memenuhi aspek ESG (Environmental, Social, dan Governance) yang dapat dipertanggungjawabkan ke dalam laporan keberlanjutan mereka.

 

Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

Source: https://investasi.kontan.co.id/news/inocycle-technology-inov-terus-tambah-jumlah-dropbox-sampah-botol-plastik

Industri Hilir Plastik Mulai Pacu Kapasitas Produksi

Ilustrasi industri plastik

Ilustrasi industri plastik

 

Bisnis.com, JAKARTA — Utilisasi industri hilir plastik dalam negeri perlahan kembali pada kondisi normal seiring peningkatan kapasitas produksi. Utilisasi industri itu berada di posisi 80 persen pada awal kuartal keempat tahun ini.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan mayoritas pengusaha hilir plastik tengah menambah mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi.

“Banyak yang sudah menambah-nambah mesin untuk meningkatkan kapasitas, outputnya itu lebih bagus dibandingkan dengan mesin-mesin lama,” tutur Fajar melalui pesan WhatsApp, Senin (1/11/2021).

Di sisi lain, kata dia, penambahan karyawan lebih banyak terdapat pada industri hilir yang menopang kinerja sektor kesehatan dan kebersihan. Dia menambahkan peningkatan utilisasi industri hilir dikerek oleh pelonggaran sejumlah kegiatan yang berkaitan seperti pariwisata.

“Kan kemarin kita fokus pada industri makanan dan minuman itu semuanya bagus kecuali yang berhubung langsung dengan pariwisata, sekarang tinggal UMKM yang menopang perkantoran,” tuturnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia melesat ke angka 57,2 pada Oktober 2021 dari bulan sebelumnya 52,2. Dengan demikian, dalam dua bulan berturut-turut, PMI manufaktur Indonesia telah meninggalkan zona kontraksi.

Menurut data terkini IHS Markit, angka tersebut menunjukkan kepercayaan diri bisnis secara keseluruhan membaik pada Oktober dengan harapan perbaikan terus berlanjut. Selain itu, IHS Markit juga mencatat tingkat pertumbuhan itu merupakan yang tercepat sejak survei dimulai pada April 2011.

“Kenaikan permintaan dan output juga diterjemahkan menjadi kepercayaan sektor manufaktur yang lebih baik, sebagaimana terlihat pada Output Masa Depan dan aktivitas pembelian dan perekrutan perusahaan, semua tanda-tanda positif kemajuan sektor,” kata Direktur Asosiasi Ekonomi di IHS Markit, Jingyi Pan, Senin (1/11/2021).

Melihat permintaan secara keseluruhan menguat, perusahaan manufaktur ingin memperluas kapasitas pengoperasian dengan meningkatkan jumlah tenaga kerja untuk pertama kalinya dalam empat bulan meski pada kisaran kecil. Alhasil, penumpukan pekerjaan naik, meski tingkat pertumbuhan berkurang dibandingkan dengan September.

Perusahaan manufaktur juga kembali menaikkan aktivitas pembelian pada Oktober. Baik kuantitas maupun stok pembelian naik pada tingkat rekor. Sebaliknya, karena kenaikan permintaan dan kekurangan input, tingkat inventaris pasca produksi menurun.

Author: Nyoman Ary Wahyudi
Editor : Amanda Kusumawardhani
Source: https://ekonomi.bisnis.com/read/20211102/12/1460898/industri-hilir-plastik-mulai-pacu-kapasitas-produksi

IPCIC Hasilkan 11 Kemitraan untuk Pengelolaan Sampah Plastik

Ilustrasi. Sampah plastik yang menutupi Sungai Citepus, Bandung, Jabar. - ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

Ilustrasi. Sampah plastik yang menutupi Sungai Citepus, Bandung, Jabar. – ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

 

Bisnis.com, JAKARTA – Informal Plastic Collection Innovation Challenge (IPCIC) menghasilkan 11 kemitraan yang terbentuk antarpeserta program tersebut, serta antara peserta dan pemangku kepentingan utama pengelolaan sampah di Indonesia.

IPCIC sendiri dilaksanakan selama 4 bulan, dan merupakan kegiatan hasil kerja sama antara Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP), World Economic Forum, UpLink, Ocean Plastic Prevention Accelerator (OPPA).

Manajer Program OPPA Duala Oktoriani mengatakan bahwa setidaknya ada 12 inovator lokal dan internasional yang telah menjalani pelatihan, pendampingan, dan pembangunan kemitraan.

Kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengumpulan dan daur ulang sampah plastik dengan mengoptimalkan penghidupan, transparansi, kapasitas, serta peran sektor informal di Indonesia.

“Kami sangat menghargai kemitraan dan komitmen yang terbentuk dalam waktu singkat. Kami berharap kolaborasi ini akan menggerakan perubahan sistemik di sektor pengelolaan sampah, dan berkontribusi terhadap pengurangan 70 persen sampah plastik di 2025,” ujar Duala, dikutip Sabtu (30/10/2021).

Lebih dari 52 perwakilan perusahaan, penyedia modal, dan organisasi menghadiri IPCIC Showcase Fest, acara pitching virtual pada 20–22 Oktober 2021 yang diadakan untuk menampilkan solusi dari para inovator kepada calon mitra atau investor.

Manajer NPAP Hidayah Hamzah menyebut, IPCIC Showcase Fest adalah gagasan yang bagus untuk menghubungkan para inovator dengan para pemain kunci dalam inisiatif pengurangan sampah plastik.

“Kami berharap lebih banyak kemitraan akan terjadi di masa depan,” katanya.

Demi mempercepat solusi di lapangan, kata dia, inovator terpilih akan didukung dengan hibah total US$45,000. Inovator yang terpilih adalah Duitin, Empower, Griya Luhu, Plastic Bank, Rekosistem, dan The Kabadiwala.

Sementara itu, Chief Sustainability Officer Indorama Ventures Yash Lohia mengaku turut bangga dapat mendukung IPCIC dan para inovator dalam membangun ekonomi sirkular masa depan, serta belajar langsung dari para ahli.

Pihaknya berharap, program tersebut akan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang ekonomi sirkular di Indonesia, dan mempromosikan manfaat dari penggunaan produk daur ulang.

Di sisi lain krisis polusi plastik di Indonesia tetap menjadi tantangan, terbukti dengan prediksi peningkatan 30 persen sampah plastik ke saluran air dari 620.000 ton per tahun pada 2017 menjadi sekitar 780.000 ton per tahun di 2025.

Berikut 11 kemitraan yang terbentuk selama program tersebut:

  1. Duitin – Griya Luhu: Menghubungkan Duitin pickers ke bank sampah Griya Luhu.
  2. Duitin – LPBI NU: Pengelolaan sampah untuk komunitas LPBI NU dan insentif akan disumbangkan kembali ke masjid.
  3. Duitin – Sampangan – Softex Kimberly Clark: Pengelolaan limbah popok dan pembalut.
  4. Duitin – The Kabadiwala: Kolaborasi untuk meningkatkan teknologi dalam pengumpulan sampah plastik.
  5. Duitin – Unilever Foundry: Digitalisasi bank sampah di wilayah Jawa-Bali.
  6. Empower – Geledek: Menciptakan ekosistem pengumpulan sampah plastik dengan menyertakan aspek keterlacakan dan transparansi.
  7. Griya Luhu – Bank Sampah Induk Surabaya: Digitalisasi sistem operasional Bank Sampah Induk Surabaya melalui aplikasi Griya Luhu.
  8. Octopus – Prof. Enri Damanhuri (ITB): Prof. Enri Damanhuri bergabung dalam dewan penasihat Octopus.
  9. Rekosistem – Aqua: Pemasangan rebox (reverse vending machine) baru melalui pendanaan dari Aqua untuk mengumpulkan lebih banyak botol plastik dari konsumen.
  10. Rekosistem – Bank Sampah Induk Surabaya – Robries: Kerja sama dalam pengumpulan, pemilahan, dan pengolahan sampah plastik.
  11. Rekosistem – Gojek: Layanan pengambilan sampah dari cloud kitchen

Author: Ahmad Thovan Sugandi
Editor : Lili Sunardi
Source: https://teknologi.bisnis.com/read/20211030/266/1460113/ipcic-hasilkan-11-kemitraan-untuk-pengelolaan-sampah-plastik

Rumah Ini Dibangun dari 100 Persen Botol Plastik Daur Ulang

Rumah yang dilapisi panel dari daur ulang sampah plastik yang dibangun oleh perusahaan prototipe rumah, JD Composites.

Rumah yang dilapisi panel dari daur ulang sampah plastik yang dibangun oleh perusahaan prototipe rumah, JD Composites. (Fast Company)

 

KOMPAS.com – Plastik merupakan salah satu material yang paling sering digunakan dalam kehidupan manusia. Namun karena kepraktisannya, sampah yang ditimbulkan juga tidak sedikit.

Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik ini adalah dengan cara daur ulang. Banyak barang baru yang dapat dihasilkan dari proses daur ulang plastik.

Mulai dari kantong plastik, tas belanja, hingga aspal. Namun salah satu perusahaan protipe hunian, JD Composites, berhasil mengubah sampah botol plastik menjadi insulasi termal ruangan.

JD Composites mampu membuat protipe rumah di daerah Nova Scotia, Kanada. Pada bagian eksteriornya tampak terbuat dari kayu.

Namun pada bagian struktur hunian, yang tersembunyi di bawah pelapis dinding aluminium daur ulang, terdapat lapisan panel dari botol plastik daur ulang setebal 15 cm.

Lapisan plastik daur ulang ini terbuat dari 600.000 botol plastik yang dihancurkan kemudian dilebur dan dibuat menjadi lapisan panel.

“Ini adalah cara untuk membuang sampah plastik namun pada saat yang sama mengembangkan struktur yang berkelanjutan,” kata salah satu pendiri JD Composites, David Saulnier seperti dikutip dari Fast Company.

Panel plastik daur ulang memberikan lebih banyak insulasi daripada dinding biasa. Hal ini membuat pemilik rumah dapat menghemat energi sehingga tak perlu memasang pemanas atau dan pendingin ruangan.

Menggunakan panel jenis ini untuk membangun rumah bukanlah hal baru. Tetapi JD Composites berhasil menggunakan bahan daur ulang sepenuhnya.

Setiap menit, konsumen membeli setidaknya satu juta botol plastik sekali pakai, di mana mayoritas berakhir di tempat pembuangan sampah atau di saluran air.

JD Composites bermitra dengan Armacell, sebuah perusahaan Belgia yang menggunakan botol yang ditolak oleh industri daur ulang untuk membangun panel dari 100 persen plastik daur ulang.

Meskipun dinding panel ini terasa ringan, namun ternyata panel memiliki kekuatan untuk menahan serangan angin kencang.

Dalam pengujian di fasilitas sertifikasi, panel dinding ini dapat menahan kecepatan angin yang kerap terjadi dalam badai.

 

Penulis : Masya Famely Ruhulessin
Editor : Hilda B Alexander
Source: https://www.kompas.com/properti/read/2021/10/25/173000721/rumah-ini-dibangun-dari-100-persen-botol-plastik-daur-ulang

Bagaimana Nasib Cukai Rokok dan Plastik Tahun Depan? Ini Bocorannya

Harga rokok akan berubah seiring kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok, yang rata-rata 12,5% mulai hari ini, Senin (1/2/2021).

Ilustrasi/Foto: Grandyos Zafna

Jakarta – Nasib kenaikan cukai rokok di 2022 bakal ditentukan bulan ini. Sementara belum dapat diketahui seperti apa kebijakan pemerintah terkait cukai rokok di tahun depan.

“Untuk cukai rokok saat ini masih kita review internal pemerintah dan mudah-mudahan insyaallah bulan ini kita bisa selesaikan setelah ditetapkan oleh pimpinan,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani katanya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (25/10/2021).

Dia memastikan kebijakan cukai rokok sejalan dengan kebijakan yang akan dilaksanakan di 2022, dan sejalan dengan Undang-undang APBN 2022 yang telah ditetapkan bersama DPR.

Sementara untuk ekstensifikasi atau perluasan barang kena cukai dalam hal ini plastik, pemerintah masih melihat secara hati-hati bagaimana perkembangan pemulihan ekonomi ke depannya.

“Tentunya pemerintah akan melihat ini secara hati-hati, basisnya adalah melihat dari pada perkembangan dari pemulihan ekonomi kita di tahun 2021-2022, yang tentunya dari monitoring itu akan menjadi basis pemerintah untuk apakah bisa melaksanakan ekstensifikasi cukai di tahun 2022 dan ke depan,” tambahnya.

Anggota Banggar DPR RI Boby Adhityo Rizaldi sebelumnya menjelaskan, pada tahun 2022 akan dilakukan ekstensifikasi barang kena cukai baru untuk mengurangi eksternalitas negatif atas konsumsi barang tertentu. Salah satunya adalah cukai plastik.

“Pemerintah dan DPR sepakat untuk melakukan ekstensifikasi cukai baru antara lain cukai produk plastik sekali pakai seperti kantong belanja plastik dan olahan plastik (wadah dan kemasan, peralatan makanan dan minuman), serta cukai minuman bergula dalam kemasan (MBDK),” katanya dalam rapat kerja dengan pemerintah, Selasa (28/9/2021).

 

Oleh: Trio Hamdani

Source: https://finance.detik.com/industri/d-5781589/bagaimana-nasib-cukai-rokok-dan-plastik-tahun-depan-ini-bocorannya