Petugas PPSU di Jakbar Ubah Sampah Plastik Jadi Solar, Sehari Hasilkan 4 Liter

Petugas PPSU di Jakbar Ubah Sampah Plastik Jadi Solar, Sehari Hasilkan 4 Liter

Pengelola sekaligus petugas PPSU kelurahan Kota Bambu Selatan Rofik bersama mesin pengolah sampah plastik di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Rabu (20/10/2021). (ANTARA/ Walda)

Suara.com – Petugas PPSU Kelurahan Kota Bambu Selatan, Pal Merah, Jakarta Barat, mengubah sampah plastik kresek menjadi bahan bakar jenis solar. Petugas menggunakan mesin khusus.Sampah plastik tersebut diubah dengan mesin khusus di kantor Kelurahan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.

“Ini khusus plastik-plastik kresek. Kalau misalkan plastik seperti botol air mineral, gelas air mineral ada nilai ekonominya, bisa dijadikan uang,” kata pengelola mesin sekaligus petugas PPSU kelurahan Kota Bambu Selatan Rofik di Jakarta, Rabu (20/10/2021).

Ia melanjutkan, upaya ini dilakukan demi mengurangi jumlah sampah yang akan dikirim ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Kota Bekasi.

Dalam prosesnya, sampah plastik kresek tersebut dimasukkan ke dalam mesin pembakaran dan diolah dalam kurun waktu beberapa jam.

Plastik akan dibakar dengan suhu 300 sampai 500 derajat celsius. Setelah dibakar, mesin tersebut secara otomatis akan mengeluarkan bahan bakar minyak jenis solar hasil pembakaran sampah.

Rofik mengatakan pihaknya bisa menghasilkan satu liter solar dari setiap satu kilogram sampah plastik yang diolah.

Dia sendiri bisa mengolah empat kilogram sampah plastik dalam sehari.

“Kalau sehari empat kilo berarti dikalikan saja, empat liter kali 30 hari. Itu kira kira solar yang dihasilkan selama sebulan,” kata Rofik.

Solar tersebut biasanya digunakan kembali untuk operasional mesin atau untuk kebutuhan yang lain.

Warga sekitar pun dipersilahkan untuk meminta jika membutuhkan bahan bakar solar.

Meski demikian, Rofik mengatakan solar hasil olahan sampah plastik itu belum sempat digunakan untuk kendaraan roda empat.

Rofik berharap upaya ini dapat dijalankan terus agar sampah plastik yang bertebaran di lingkungan bisa didaur ulang menjadi bahan yang berguna. (Antara)

 

Oleh: Dwi Bowo Raharjo

Source: https://www.suara.com/news/2021/10/20/141142/petugas-ppsu-di-jakbar-ubah-sampah-plastik-jadi-solar-sehari-hasilkan-4-liter

Indonesia dan IAEA Kerjasama Daur Ulang Sampah Plastik

Wina, Austria – Dalam kunjungan kepada Dirjen Badan Tenaga Atom Dunia (IAEA), Rafael Mariano Grossi, di Wina, Austria (27/09/2021), Dubes RI untuk Austria dan PBB, Dr. Darmansjah Djumala membicarakan kerjasama Indonesia-IAEA untuk mendaur ulang sampah plastik dengan menggunakan teknologi nuklir.

Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk bekerjasama dengan IAEA dalam pemanfaatan teknologi radiasi nuklir untuk mengatasi permasalahan limbah plastik. Melalui implementasi proyek NUTEC Plastics yang digagas Dirjen IAEA Grossi, Indonesia akan mengembangkan pemanfaatan teknologi nuklir dalam sektor pengolahan limbah plastik menjadi bahan baku industri dengan nilai ekonomi tinggi, serta dalam sektor pemantauan mikro plastik di lautan. Kerjasama strategis ini akan menjadikan Indonesia sebagai negara percontohan di kawasan.

Diungkapkan Dubes Djumala, kehadiran Menteri LHK RI, Ibu Siti Nurbaya dalam forum High Level Roundtable Discussion IAEA, Mei 2021, menunjukkan komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk memanfaatkan proyek NUTEC Plastics IAEA. Indonesia akan menjadi percontohan bagi negara lain dalam pemanfaatan teknologi nuklir dalam daur ulang limbah plastik untuk dimanfaatkan oleh industri.

Lebih lanjut, Dubes Djumala menyatakan kesiapan Pemerintah Indonesia untuk melibatkan peran sektor industri nasional dalam implementasi kerjasama ini, termasuk dalam tahap pengembangan dan transfer teknologi. Pelibatan ini akan menjamin teknologi yang dikembangkan akan sesuai dengan kebutuhan sektor industri nasional, serta menjamin pemanfaatannya secara berkelanjutan.

Dirjen IAEA dalam pertemuan ini menyampaikan apresiasi atas peran aktif yang diambil Indonesia dibawah kepemimpinan Dubes Djumala sejak tahap perencanaan proyek NUTEC Plastics. Indonesia dinilai telah memberikan masukan penting kepada IAEA, khususnya mengenai tantangan utama penanganan limbah plastik di kawasan yang dapat memberikan solusi bagi pengurangan limbah plastik di daratan. Apresiasi juga disampaikan untuk komitmen kuat yang ditunjukkan oleh Indonesia dalam pembahasan teknis program yang ditargetkan mulai diimplementasi penuh pada awal tahun 2022.

Dalam kesempatan pertemuan dengan Deputi Dirjen IAEA bidang Aplikasi Nuklir, Najat Mokhtar, Dubes Djumala juga menyampaikan komitmen Indonesia melanjutkan pembahasan teknis implementasi kerjasama plastik dengan pelibatan pemangku kepentingan tingkat nasional dari lintas kementerian dan lembaga, serta sektor privat.

“Pemerintah Indonesia berkomitmen mengintegrasikan resource yang dimiliki untuk mendukung implementasi kerjasama ini, melalui peran aktif kementerian dan lembaga pada sektor terkait. Komitmen ini akan dilanjutkan dengan pelibatan sektor industri nasional sejak tahap pengembangan dan transfer teknologi.” imbuh Djumala kepada Deputi Dirjen IAEA.

Deputi Dirjen IAEA menyampaikan apresiasi atas inisiatif aktif Indonesia dibawah kepemimpinan Dubes Djumala, khususnya dalam mendorong keterlibatan sektor industri dalam implementasi proyek NUTEC Plastics. Keterlibatan industri nasional dalam transfer teknologi merupakan tahapan yang sangat esensial yang memastikan teknologi nuklir dapat digunakan dalam rantai produksi plastik secara berkelanjutan. Lebih jauh Najat Mokhtar  mengatakan pihaknya telah menerima masukan dari para pakar nuklir Indonesia bahwa teknologi yang akan digunakan akan mampu mendorong produksi komoditas plastik bernilai ekonomi tinggi dan ramah lingkungan, seperti material konstruksi dan bangunan modern.

Indonesia telah menyampaikan rencana kerja implementasi program NUTEC Plastics kepada IAEA dalam 2 (dua) lingkup area, yaitu untuk pengolahan limbah plastik daratan menjadi bahan baku industri dengan nilai ekonomi tinggi serta  limbah mikroplastik di lingkungan laut. Kedua area kerjasama ini memiliki potensi menjadikan Indonesia sebagai mitra strategis IAEA di kawasan khususnya sebagai negara percontohan bagi negara-negara lain.

 

(Sumber: KBRI Wina)

Source: https://kemlu.go.id/portal/id/read/2985/berita/indonesia-dan-iaea-kerjasama-daur-ulang-sampah-plastik

Kurangi Sampah Plastik, Starbucks Gunakan Gelas Reuseable

Starbucks akan menggunakan gelas yang bisa digunakan kembali (Reuseable cup) dalam menyajikan minuman.

Starbucks akan menggunakan gelas yang bisa digunakan kembali (Reuseable cup) dalam menyajikan minuman. (Starbucks )

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Ritel kopi terbesar di dunia, Starbucks, akan mengurangi penggunaan sampah plastik dengan menyajikan minuman dalam gelas yang dapat digunakan lagi (reuseable cup).

Seperti diketahui, selama ini setiap minuman para pelanggan di Starbuck akan diletakan pada wadah gelas yang terbuat dari plastik dan hanya bisa digunakan satu kali saja.

Demi mengkampanyekan penggunaan gelas reuseable ini , Starbucks pun akan memberikan berbagai diskon kepada pelanggan yang datang membeli membawa gelas khusus ini.

Seperti dikutip dari Green Queen, penggunaan gelas ini akan diluncurkan di seluruh gerai Starbucks di seluruh dunia, termasuk di Asia-Pasifik.

Untuk gerai-gerai di wilayah Asia-Pasifik ditargetkan akan tersebar 2 juta gelas reuseable kepada pelanggan pada hari pertama rilis.

Di Kanada, Jepang, dan sebagian negara-negara Amerika Utara, Starbucks akan memberikan kopi gratis atau harga diskon bagi pelanggan yang membawa gelas reuseable saat hendak membeli minuman lagi.

Sementara di Chili, Kolombia, dan Meksiko, Starbucks, para pelanggan yang membawa gelas reuseable akan mendapatkan minuan gratis sesuai persediaan yang ada.

Tersedia dua pilihan gelas reuseable dari Starbucks, di mana yang satu untuk minuman panas dan satu lagi untuk minuman dingin.

Kedua gelas ini terbuat dari bahan polypropylene yang dapat didaur ulang dan dapat digunakan kembali hingga 30 kali.

Di seluruh dunia, Starbucks mengoperasikan sekitar 32.000 gerai, tetapi inisiatif ini dapat diluncurkan pada waktu yang berbeda tergantung kondisi di masing-masing negara.

Menurut perwakilan dari Starbuck, tujuan dari kampanye ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak pelanggan untuk berpartisipasi dalam promosi Bring Your Own.

Kampanya ini memberikan imbalan berupa diskon kepada para pelanggan yang membeli minuman menggunakan gelas reuseable dari Starbucks.

Presiden Starbucks Asia-Pasifik Sara Trilling berharap ke depannya makin banyak pelanggan yang tertarik dengan program-program seperti ini.

“Kami terus-menerus berinovasi dengan-cara cara baru untuk menciptakan usaha yang lebih berkelanjutan di seluruh wilayah,” kata Trilling.

 

Penulis : Masya Famely Ruhulessin
Editor : Hilda B Alexander
Source: https://www.kompas.com/properti/read/2021/09/28/130000321/kurangi-sampah-plastik-starbucks-gunakan-gelas-reuseable?page=all

Pemangkasan Produksi China Jadi Peluang Industri Hilir Plastik Domestik

Kemasan plastik BOPP. - Ilustrasi/adhtape.com

Kemasan plastik BOPP. – Ilustrasi/adhtape.com

 

Bisnis.com, JAKARTA – Pemangkasan produksi China karena krisis listrik di negara itu mendatangkan peluang bagi industri hilir plastik di dalam negeri.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiono mengatakan bahwa ada pasar-pasar yang dapat diisi pelaku usaha dalam negeri, yang sebelumnya disuplai oleh China dan Vietnam.

Vietnam diketahui baru saja melonggarkan lockdown pada awal bulan ini setelah pemberlakuan selama 3 bulan, yang turut menghentikan produksi manufakturnya.

“Biasanya [plastik jadi] dari China masuk, dari Vietnam juga masuk, sehingga ini momentum untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sepanjang kebutuhan bahan bakunya mencukupi dan sepanjang mereka [pelaku industri hilir] memanfaatkan momentum ini,” katanya kepada Bisnis, Senin (4/10/2021).

Seperti diketahui, Indonesia juga mengimpor bahan baku plastik dari Vietnam meski jumlahnya tidak signifikan. Kekurangan suplai bahan baku dari Vietnam selama ini mampu ditutupi oleh pasokan dari negara-negara lain, seperti Thailand, Malaysia, Singapura, dan kawasan Timur Tengah.

Fajar menyebut, limpahan pesanan dari China dan Vietnam turut mengerek angka purchasing managers index (PMI) manufaktur Indonesia ke level ekspansi 52,2 pada September 2021 dari bulan sebelumnya 43,7.

Tantangan yang harus dihadapi saat ini, kata dia, adalah kelangkaan kontainer yang menjadikan harga bahan baku naik signifikan. Polivinil klorida (PVC) mengalami kenaikan paling tinggi, kini berkisar US$1.200–US$1.500 per ton dari harga tahun lalu sekitar US$1.100 per ton.

Fajar mencatat, kenaikannya sudah di atas US$40 per ton setiap minggunya. Bahkan harga PVC kini melampaui Polipropilena (PP) dan Polietilena (PE).

Namun, kondisi permintaan yang tinggi menyebabkan kenaikan harga bahan baku tidak memberi tekanan pada biaya produksi.

Dia pun berharap pemerintah menimbang ulang rencana pemberlakuan cukai plastik dan pajak karbon yang dapat menekan iklim usaha, utamanya di sektor plastik.

 

Author: Reni Lestari
Editor : Lili Sunardi

Source: https://ekonomi.bisnis.com/read/20211004/257/1450227/pemangkasan-produksi-china-jadi-peluang-industri-hilir-plastik-domestik

BMW Rancang Mobil 100 Persen Daur Ulang

BMW i Vision Circular menunjukkan keseriusan perusahaan otomotif asal Jerman ini memanfaatkan bahan daur ulang.

Konsep mobil listrik BMW i Visionc Circular. (BMW AG)

 

Jakarta, CNN Indonesia — BMW memamerkan untuk pertama kalinya mobil konsep i Vision Circular di Munich Motor Show yang dirancang 100 persen dari bahan daur ulang. Bukan hanya itu setiap komponen mobil ini juga disebut bisa 100 persen didaur ulang jika sudah habis masa hidupnya.

Mobil ini tak dicat, tak menggunakan material seperti kulit, krom, atau lainnya yang umum ada di mobil. Rancangannya juga merupakan simbol berakhirnya ketergantungan koneksi komponen secara permanen, hal ini diganti pemakaian kabel, kancing tekan, dan pengencang yang mudah dilepas.

Ini berarti banyak komponen di mobil yang mudah dilepas dan diganti, bahkan bisa dilakukan hanya menggunakan satu alat.

Daur ulang adalah inti konsep ini, namun desain i Vision Circular juga menunjukkan interpretasi baru dari BMW soal keindahan. Kidney grill ikonik BMW yang kini semakin besar ditampilkan seperti permukaan digital yang bisa gonta-ganti warna.

Tak ada logo konvensional BMW di bagian depan, sebagai gantinya logo ini dipahat di atas area tengah grill, lalu nama mobil ini juga dipahat di tengah bagian bumper.

Sebagian besar eksterior berwarna emas, lalu bannya terlihat sedikit transparan karena dibuat dari bahan karet alami.

Di kabin terlihat interior minimalis yang muat menampung empat penumpang. Sebagian besar detail dibuat secara 3D printed, lalu ampasnya dipakai untuk membuat material yang lain.

Kaca depan menyatu hingga ke atap dan komponen lain di kabin menggunakan plastik daur ulang.

Mobil ini tak menggunakan instrument cluster seperti biasa terlihat di mobil BMW, melainkan memakai tampilan kristal 3D printed yang berinteraksi langsung dengan gerakan tangan.

Informasi yang disajikan ditembak ke kaca depan, ini menghilangkan peran layar di kabin. Lalu kemudinya juga didesain unik 3D printed.

BMW mengatakan i Vision Circular adalah mobil listrik dengan baterai 100 persen bisa didaur ulang, namun tak dijelaskan cara kerja dan tenaganya. BMW menjelaskan mobil ringkas 100 persen daur ulang seperti ini bisa menjadi nyata pada 2040.

“Kami memimpin jalan pada efisiensi sumber dalam produksi dan kami berusaha memperluas status ini untuk semua tahap siklus hidup kendaraan,” kata Oliver Zipse, Chairman of the Board of Management of BMW AG.

 

Source: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210908125106-384-691375/bmw-rancang-mobil-100-persen-daur-ulang

Gas Murah, Utilitas Industri Kimia dan Plastik Naik Jadi 95%

Video by CNBC Indonesia

 

Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), Edi Rivai menyebutkan penerapan aturan gas murah di USD 6 per MMBTU telah memberi dampak positif bagi industri kimia dan plastik. Dimana gas murah ini mampu menurunkan operasi dan meningkatkan utilitas industri dari semula 70% menjadi 90-95% sehingga daya saing semakin baik.

Seperti apa dampak gas murah ke Inaplas? Selengkapnya simak dialog Aline Wiratmaja dengan Ketua Umum Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia (INAPLAS), Edi Rivai dalam Closing Bell, CNBC Indonesia (Jum’at, 27/08/2021)

 

Source: https://www.cnbcindonesia.com/market/20210827162014-19-271820/gas-murah-utilitas-industri-kimia-dan-plastik-naik-jadi-95

Sinar Mas Land dan Chandra Asri Manfaatkan Sampah Plastik Jadi Aspal

Pengaspalan jalan

Foto: dok. Sinar Mas Land

 

Jakarta – Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2019 menyebutkan timbunan sampah di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun. Sebanyak 15 persen dari sampah tersebut adalah sampah plastik. Salah satu penyelesaian masalah persampahan yaitu dengan model ekonomi sirkular yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, bisnis, dan lingkungan.

Dalam mewujudkan ekonomi sirkular dibutuhkan peran serta dari seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah plastik. Upaya ini turut dilakukan Sinar Mas Land bersama PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk (Chandra Asri) yang mengembangkan aspal dengan campuran sampah plastik.

Penerapan aspal plastik tersebut telah dilakukan di salah satu jalan yang ada di kawasan Barat BSD City. Total area yang telah diaspal seluas 15.518 m2 dengan total sampah plastik yang digunakan sebesar 5,37 ton. Atau setara dengan 3,58 juta lembar kantong plastik.

Managing Director President Office Sinar Mas Land Dhony Rahajoe menjelaskan kegiatan ini sejalan dengan visi sustainability perusahaan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.

“Sebagai bentuk kontribusi secara positif terhadap komitmen Indonesia dalam menjaga lingkungan, Sinar Mas Land menyadari perlu adanya langkah-langkah konkret yang dilakukan atas isu perubahan lingkungan dan pelestarian lingkungan. Limbah plastik merupakan salah satu masalah besar yg perlu diselesaikan bersama. Kolaborasi ini akan mengubah limbah plastik menjadi material yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat dalam pembangunan infrastruktur sekaligus menekan laju pertambahan jumlah limbah plastik yang merusak lingkungan,” ujar Dhony.

Sinar Mas Land sebagai pengembang properti berupaya untuk mewujudkan kepedulian terhadap masalah pelestarian lingkungan melalui penerapan visi pengembangan hijau di setiap proyeknya. Visi tersebut dihadirkan melalui berbagai upaya seperti implementasi green building, low carbon emission, energy saving, water resource management, green waste management, dan plastic to food.

Pengaspalan jalan

Pengaspalan jalan Foto: dok. Sinar Mas Land

 

Chandra Asri sejak tahun 2018 telah mengimplementasikan aspal dengan campuran sampah plastik melalui program ‘Aspal Plastik untuk Indonesia Asri’ bersama dengan pemangku kepentingan lainnya. Program ini merupakan bagian dari upaya Chandra Asri mengimplementasikan model ekonomi sirkular.

“Sejalan dengan prinsip kami sebagai Mitra Pertumbuhan, kerja sama dengan Sinar Mas Land menjadi bukti upaya kami untuk terus mencari solusi berkelanjutan atas permasalahan sampah, khususnya sampah plastik, di Indonesia. Kami percaya bahwa permasalahan sampah plastik dapat ditangani dengan partisipasi berbagai pemangku kepentingan. Semoga ke depannya semakin banyak pihak yang turut berpartisipasi dalam inisiatif ini untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Indonesia mencapai tujuan pengelolaan sampah,” kata Vice President of Corporate Relations & Sustainability Chandra Asri, Edi Rivai.

Pada kegiatan sebelumnya, Chandra Asri sudah mengadakan gelaran aspal dengan campuran sampah plastik di berbagai kota di Indonesia seperti Cilegon, Tegal, dan Semarang bekerja sama dengan pemerintah setempat. Selain itu, Chandra Asri juga bekerja sama dengan institusi pendidikan yaitu Universitas Indonesia di Depok dan Universitas Dian Nuswantoro di Semarang. Hingga kini, total gelaran jalan dengan aspal sampah plastik oleh Chandra Asri bersama para mitra adalah sepanjang 42,74 km dan 234,1 ton sampah plastik telah berhasil terkelola melalui kegiatan ini.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Gabriel Andari Kristanto, Ph.D menjelaskan gelaran aspal plastik yang dilakukan oleh Chandra Asri dan Sinar Mas Land ini merupakan salah satu aplikasi dari konsep ekonomi sirkular.

“Dalam kegiatan ini, sampah plastik di-upcycle menjadi campuran aspal sehingga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi. Tidak hanya itu, sampah plastik juga menjadi materi dengan daya guna baru yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hal ini tidak hanya menguntungkan bisnis, tapi juga masyarakat dan lingkungan,” terangnya.

Model aspal dengan campuran sampah plastik merupakan program Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Jenis sampah plastik yang digunakan adalah sampah plastik ‘kresek’ yang umum dipakai sebagai kantong belanja sehari-hari jenis HDPE (High Density Polyethylene).

Aspal dengan campuran sampah plastik tersebut sudah mengacu pada studi yang dilakukan oleh Kementerian PUPR dan memiliki peningkatan daya tahan jalan hingga 40 persen. Dalam program ini, Sinar Mas Land dan Chandra Asri juga bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI) untuk penyediaan bahan daur ulang sampah plastik kresek.

Model yang digunakan mengandung plastik (cacahan kantong plastik/HDPE) sehingga menghasilkan campuran aspal yang memiliki sifat tahan terhadap deformasi (perubahan bentuk akibat suhu) dan lebih baik dalam ketahanan lelah (fatique).

 

Source: https://news.detik.com/berita/d-5695455/sinar-mas-land-dan-chandra-asri-manfaatkan-sampah-plastik-jadi-aspal

Mahasiswa KKN Undip Ajari Pengelolaan Sampah Desa

Usai menangani masalah sampah, Mahasiswa KKN Undip Tim II mengadakan foto bersama di salah satu sudut Desa Sidomulyo. (suaramerdeka.com /foto:dokumentasi).

Usai menangani masalah sampah, Mahasiswa KKN Undip Tim II mengadakan foto bersama di salah satu sudut Desa Sidomulyo. (suaramerdeka.com /foto:dokumentasi).

 

TEGAL, Suaramerdeka.com – Sampah menjadi masalah klasik di mana pun. Karena faktanya sebagian besar dari masyarakat hanya tahu bagaimana cara membuang sampah, tapi tidak tahu cara membuat sampah supaya bisa dipergunakan ulang.

Padahal material sampah kalau dikelola bisa bermanfaat. Selain itu juga mengurangi dampak terhadap kesehatan dan lingkungan.

Masalah material sampah pun terjadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, di mana desa tersebut belum memiliki TPA (Tempat Pembuangan Akhir), dan sampah di sekitar wilayah desa belum diolah dengan baik oleh masyarakat.

“Umumnya sampah yang dihasilkan dibuang di sungai dan dibakar. Oleh karena itu, saya bersama mahasiswa KKN Undip Tim II menggelar pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik menjadi suatu produk yang bermanfaat yakni ecobrick dan pupuk organik.” kata Aditya Cahyo Utomo, selaku Kordes Sidomulyo, Jum’at (16/8).

Dikatakan, untuk pelatihan dikhususkan bagi pemuda yang tergabung dalam karang taruna, dari pengumpulan sampah sampai pada memilah sampah.

“Ada 15 pemuda yang ikut dalam pelatihan yang digelar minggu kemarin, bertempat di Pos Kamling RT 02 Desa Sidomulyo. Mereka langsung praktik pengelolaan sampah,” jelasnya.

Menurut Aditya, pemuda yang ikut pelatihan sangat antusias. Karena mereka langsung praktik dengan menyiapkan wadah berukuran besar yang dilengkapi penutup sampai dengan mengumpulkan sampah rumah tangga beserta kotoran ternak, tanah, dan sekam.

Adapun proses pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik, ujar Aditya lebih lanjut, diawali dengan menyiapkan wadah berukuran besar yang dilengkapi penutup. Sampah rumah tangga beserta kotoran ternak, tanah, dan sekam dimasukkan ke dalam wadah. Kemudian larutan gula dan EM4 dimasukkan dalam tempat yang telah disiapkan. Bahan yang telah ada, dicampur hingga rata kemudian ditutup dan dibiarkan selama 3 minggu.

“Manfaat dari penggunaan pupuk organik adalah memperbaiki dan menjaga struktur tanah, menjaga kestabilan produksi tanaman, dan menyediakan unsur hara,” kata Hazna Zhavira, Mahasiswi asal Batang, menambahkan.

Untuk pengolahan sampah anorganik dapat dimanfaatkan menjadi ecobrick (botol plastik yang diisi padat dengan limbah non-biological). “Ecobrick menjadi salah satu solusi permasalahan sampah plastik dengan cara mendaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual,” kata Dian Tri Utami, rekan Hazna, menimpali.

Diungkapkan, cara membuat ecobrick sangat mudah. Masukkan sampah plastik yang telah dipadatkan ke botol bekas air mineral hingga terisi penuh. Untuk memperindah tampilan botol dapat dicat atau dihias sesuai selera. Ecobrick dapat disusun menjadi tempat duduk dan meja belajar, dinding atau pengganti batu bata, pot tanaman dan kolam.

 

Oleh: Kasirin Umar | Editor: Achmad Rifki

Source: https://www.suaramerdeka.com/jawa-tengah/pr-04107348/mahasiswa-kkn-undip-ajari-pengelolaan-sampah-desa

Industri Semen dan Plastik Tetap Beroperasi Penuh di Tengah Kebijakan PPKM

Industri semen dan plastik tetap beroperasi penuh di tengah kebijakan PPKM

ILUSTRASI. Industri semen. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/wsj/foc/17.

 

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya memastikan penerapan protokol kesehatan di sektor industri berjalan dengan baik sesuai aturan yang telah ditetapkan. Hal ini seiring diterbitkannya Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2021 tentang Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.

Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Muhammad Khayam meninjau penerapan protokol kesehatan di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Citeureup, Bogor.

“Kami aktif memantau langsung di lapangan untuk mengetahui sektor binaan kami, khususnya yang krikital dan esensial dalam mengantisipasi pandemi Covid-19 saat ini,” kata dia dalam siaran pers di situs Kemenperin, Jumat (6/8).

Khayam menegaskan, pihaknya memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin. Selain bertujuan menjaga kesehatan seluruh pekerjanya, upaya ini juga diharapkan mendorong produktivitas yang ujungnya akan berdampak pada pemulihan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk disebut Khayam telah memiliki beragam fasilitas yang lengkap untuk pencegahan dan penanganan Covid-19. Perusahaan ini juga rutin memberikan laporan IOMKI secara berkala.

Pada SE Menperin 3/2021, terdapat kewajiban pelaporan yang lebih efektif. Perusahaan yang telah memiliki IOMKI wajib menyampaikan laporan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri secara berkala dua kali dalam satu minggu, pada hari Selasa dan Jumat, secara elektronik melalui portal Sistem Informasi Industri Nasional atau SIINas (siinas.kemenperin.go.id).

Menurut Khayam, protokol kesehatan menjadi keharusan untuk diterapkan semua pihak selama masa pandemi, tak terkecuali sektor industri yang tengah beroperasi. Dengan penerapan pengetatan protokol kesehatan, diharapkan penyebaran virus Corona di kawasan industri bisa ditekan.

“Hal itu perlu dilakukan guna mencegah klaster baru di sektor industri. Kalau timbul klaster industri, mereka akan rugi. Namun biasanya klaster ini dari rumah dibawa ke pabrik,” ungkapnya.

Khayam juga meminta Satgas Penanganan Covid-19 di setiap daerah rutin mengawasi dan melakukan pengecekan terhadap sektor industri yang beroperasi pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Sebab, Kemenperin bisa mencabut IOMKI apabila kedapatan melanggar aturan PPKM, sehingga industri diminta tertib dalam menjaga protokol kesehatan para pegawainya. “Ini memang harus ketat, jangan sampai kita lengah. Karena kalau lengah, nanti angka kasus naik lagi, dan ini akan makin sulit dalam memacu pertumbuhan ekonomi,” tegas dia.

Khayam pun memberikan apresiasi terhadap kinerja sektor industri pada kuartal II tahun 2021 yang memperlihatkan kenaikan cukup signifikan sebesar 6,91%, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang ikut positif sebesar 7,07%.

Industri semen merupakan salah satu sektor yang strategis karena menopang pembangunan infrastruktur. Kinerja sektor industri semen juga selama ini mampu menopang roda ekonomi nasional.

Produksi semen nasional sampai Juni 2021 tercatat sebanyak 30,5 juta ton dan produksi klinker sebesar 27,3 juta ton. Total penjualan semen telah mencapai 35,7 juta ton sampai Juni 2021, sementara total ekspor semen dan klinker mencapai 6,7 juta ton.

Sementara itu Direktur Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengemukakan, perusahaannya aktif melakukan eskpor semen ke berbagai negara di tengah masa pandemi. “Tahun lalu kami produksi sebesar 10 juta ton. Kami telah melakukan ekspor semen ke berbagai negara seperti Australia, Cina, Taiwan, Bangladesh, hingga Chili,” imbuh dia.

Selain ke industri semen, Dirjen IKFT juga meninjau pabrik plastik PT Argha Karya Prima Industry Tbk di Citeureup, Bogor. Perusahaan ini terpantau telah memiliki program penanganan dan pencegahan Covid-19. Misalnya, pembentukan satuan tugas Covid-19 sejak tahun lalu. “Kami melihat perusahaan yang berdiri sejak tahun 1982 ini sudah menerapkan 6M sesuai SE Menperin 3/2021,” tukas Khayam.

Cakupan 6M itu adalah memakai masker dengan benar, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan disinfektan, menjaga jarak, menjauhi dan mencegah terjadinya kerumunan, menghindari makan bersama, serta mengurangi pergerakan yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas pekerjaan.

Bahkan, PT Argha Karya Prima Industry Tbk sudah melaksanakan 100% vaksinasi kepada karyawannya sebanyak 1.100 orang serta melibatkan pula keluarga dan warga sekitar. Perusahaan ini memiliki klinik kesehatan untuk karyawan. Seiring taatnya dalam menerapkan protokol kesehatan, hal ini membuata angka kasus positif di perusahaan itu sangat kecil sekali.

PT Argha Karya Prima Industry Tbk merupakan produsen barang plastik lembaran untuk kebutuhan sektor industri, seperti perusahaan makanan, dan minuman. Sektor ini tergolong esensial selama masa PPKM. “Pasar produk ini sangat besar sekali. Dengan berbagai inovasi, produk plastik kita juga mampu ekspor,” terang Khayam.

Menurutnya, keberlangsungan perusahaan perlu ditopang dari kesehatan karyawan yang ujungnya dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing. Artinya, kebijakan kesehatan harus sejalan dengan upaya mendorong ativitas produksi industri atau perekonomian nasional.

 

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

Source: https://industri.kontan.co.id/news/industri-semen-dan-plastik-tetap-beroperasi-penuh-di-tengah-kebijakan-ppkm?page=all

Mulai Pulih, Ekspor Karet Sumut Meningkat 9,9 Persen di Semester I-2021

Ekspor Karet Sumut Meningkat 9,9 Persen di Semester I-2021 (Ilustrasi)

 

IDXChannel – Ekspor karet alam dari Sumatera Utara (Sumut) di Semester I-2021 mengalami peningkatan sebesar 9,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni dari 170.425 ton menjadi 187.277 ton.

Sekretaris Eksekutif Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara, Edy Irwansyah mengatakan, peningkatan ini adalah kinerja ekspor di masa pandemi Covid-19 tahun ke-2. Namun, bila dibandingkan volume ekspor Semester-I 2021 dan Semester-I 2019 (dimana belum ada pandemi Covid-19), masih mengalamai penurunan sebesar 16.118 ton atau 7,9%.

“Peningkatan pada bulan Januari-April 2021 sejalan dengan membaiknya permintaan dari negara konsumen – diantaranya Jepang, Amerika, China, India. Namun terjadi penurunan pada Mei dan Juni karena pihak buyer melakukan penjadwalan ulang pengapalan (resechedule shipment), ditengarai adanya kendala operasional dari perusahaan pelayaran (kapasitas kapal yang tidak optimal dan kelangkaan kontainer),” kata Edy, Sabtu (31/7/2021).

Peningkatan volume ekspor, sebut Edy juga diikuti dengan peningkatan harga, dimana rata-rata harga karet jenis TSR20 pada Semeseter-I 2021 sebesar 166,1 sen AS per kg atau meningkat tajam sebesar 36% dibandingkan

“Semester-I tahun 2020 (awal pandemi Covid-19) yang berada pada rata-rata 122,2 sen AS,” jelasnya. (NDA)

 

Oleh: Wahyudi Aulia/Sindonews

Source: https://www.idxchannel.com/economics/mulai-pulih-ekspor-karet-sumut-meningkat-99-persen-di-semester-i-2021